Skip to main content

Glamping di Pondok Rasamala



Pondok Rasamala terletak di dalam area Taman Nasional Gunung Halimun Salak, sekitar 2,5 jam dari Jakarta. Selain tenda2 glamping,  mereka juga mempunyai villa2 dari kayu dengan kapasitas beragam.

Di sekitarnya ada banyak sekali wisata curug, seperti Curug Ngumpet, Curug Pangeran, Balong Endah, Curug Kondang dan masih banyak lagi. Juga ada Ranggon Hills, obyek wisata yang menawarkan sensasi berfoto di ketinggian yang sedang kekinian.

Pengalaman glamping di sini tak kalah seru. Walau tanpa Papa, alhamdulillah semua berjalan lancar dan menyenangkan. Kami berangkat jam 6.30 pagi di hari Jumat berbekal google maps. Lewat tol Jagorawi, keluar di exit 37 Sentul City. Lalu belok kanan. Lurus terus dan masuk ke tol lingkar luar Bogor. Lalu ambil arah Dramaga, melewati kampus IPB menuju Ciampea. Nanti di Ciampea belok kiri. Teruuus lagi ikutin jalan sampai ketemu deh itu si pintu gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak. 




Di pintu masuk TNGHS kita dikenakan biaya retribusi. Kemarin kita 3 dewasa, 2 anak plus 1 mobil bayarnya 40 rb. Ngga tau deh gimana ngitungnya. Ngga ada tiketnya pula, mungkin karena bukan weekend. Mau nanya kok males, ya sudahlah kita lanjut lagi menuju Pondok Rasamala yang masih berjarak 4 km lagi dari pintu masuk. Jalanan di dalam kawasan TNGHS ini cukup parah rusaknya. Motor2 banyak yang kewalahan. Usahakan jangan membawa mobil yg rendah juga ke sini. 

Sepanjang jalan, kami banyak menemukan spot2 wisata curug dan  wisata hutan pinus. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan orang2 untuk berwisata, semakin meningkat pula jumlah obyek wisata yang dikembangkan di daerah ini. 

Tak lama kamipun tiba di Pondok Rasamala. Langsung lapor ke front office dan alhamdulillah bisa langsung masuk ke tenda yang sudah kita pesan. Namanya tenda Gede. Kapasitasnya 4-6 orang. Letaknya di tengah2 antara tenda Salak dan tenda Pangrango yang juga berkapasitas sama. Total tenda glamping di sini ada 8 unit. 3 unit berkapasitas 4-6 orang, selebihnya bisa diisi oleh 8-12 orang. 





Selain tenda glamping, juga ada 15 unit villa kayu dengan kapasitas 2 sampai 7 kamar tidur. Cocok banget untuk rombongan besar. 
salah satu villa 
Parkiran terletak tak jauh dari tenda. Kami lalu menurunkan barang dan koper2. dari mobil. Sayangnya tak ada petugas yang membantu kami. Untunglah anak2 sudah besar2, jadi sudah bisa membantu membawa barang2 (yang lumayan banyak ituuhh).

Tendanya cukup luas. Di dalam ada 2 kasur berukuran queen, dan ada 1 tenda kecil berwarna merah yang bisa dipakai untuk tidur juga. Di teras ada bale bambu untuk santai2, juga ada meja tempat dispenser air minum. Kamar mandi terletak persis di samping tenda dengan kondisi yang bersih banget. Ada shower air hangatnya juga. Handuk disediakan sesuai kapasitas tenda, tapi toiletries nya ngga ada. Jadi harus bawa dari rumah yaa. 



Suasana sekitarnya juga menyenangkan sekali. Di depan tenda ada tempat untuk duduk2 dan menikmati api unggun. Ada ayunan dari ban bekas yang jadi mainan favorit anak2 selama di sini. 





Sekitar jam 10, anak2 mulai laper. Aku lalu mengeluarkan kompor dan kukusan dan siap mengukus dimsum frozen yang dibawa dari rumah. Yes, kami sengaja membawa bahan2 makanan dan peralatan masak dari rumah seperti biasa, agar pengalaman glampingnya terasa lebih seru dan hemat tentu saja. 
dapur dadakan mama 

dimsum for brunch 
Setelah kenyang, lanjut leyeh2 lagi. Tak lama, anak2 lalu jalan2 ke luar mengeksplor tempat main yang agak jauh dari tenda. Karena hari jumat, tak banyak yang menginap di sana. Jadi suasana di sekitar sepi sekali. Berasa punya resort pribadi gitu deh. 

suasana sekitar villa 
Tadinya anak2 pingin berenang, tapi ternyata kolamnya sedang dibersihkan. Padahal siang itu cuaca sedang cerah2nya, cocok banget untuk main air di kolam. Ya sut, berenangnya besok pagi saja kalau begituu. 

Sekitar jam 12, akupun mulai menyiapkan makan siang. Menunya adalah beef bowl ala yoshin*ya. Nasi dimasak pakai rice cooker yang dibawa dari rumah. Beef teriyaki nya juga bikin sendiri. Daging yang sudah dimarinate, dimasak dengan bawang bombay yang ditumis lebih dahulu. Masaknya jangan lama2 karena dagingnya tipis dan mudah matang. Setelah kelar, makan deh pakai nasi putih hangat. Masya Allah lezatnyaa.. 





Sorenya kami ke Ranggon Hills. Tempatnya tak jauh dari Pondok Rasamala. Kalau mau jalan kaki sih bisa aja, tapi jalannya menanjak banget. Jadi kita pilih naik mobil aja. Selain nanjak, jalanannya juga berbatu dan agak rusak. Jadi harus ekstra hati2 untuk pengendara motor juga mobil. Cerita di Ranggon Hills bisa disimak di sini yaa. 

Pulang dari Ranggon Hills, kami kecapekan dan lapar. Akupun lanjut menghangatkan kebab dan menyeduh teh tarik hangat. Alhamdulillah enaknyaa. Sore itu pun kami habiskan dengan kenyang dan bahagia.


Malamnya kami berencana barbequan di api unggun. Tapi karena hujan, api unggunnya kita minta untuk dinyalakan pagi2 saja setelah subuh. Malam itu kami pun masak2 pakai kompor dan happy call aja. Menunya sosis, jagung, marshmellow dan ikan dori. Anak2 antusias sekali membantu menyiapkan macam2. 





Hujan turun cukup deras dan lama. Udara malam itu pun jadi cukup dingin. Untunglah kami membawa banyak makanan, jadi bisa anget2 terus. 

Selesai masak dan makan, kamipun bersiap tidur. Alhamdulillah anak2 tidurnya pules. Si bungsu sesekali bangun untuk pipis dan langsung lanjut tidur lagi. Oh iya, suasana malam hari di sana cukup oke. Walaupun sepi karena hanya kami yang glamping tapi lampu2 di tenda2 sebelah tetap dinyalakan. Jadi ngga gelap dan ngga berasa spooky. 

Pagi pun tiba. Adzan subuh terdengar berkumandang dari mesjid di seberang jalan. Kamipun bangun dan bersiap sholat subuh. Pagi itu dingin sekali. Setelah sholat, si Bungsu minta dibikinin makanan. Aku lalu membuat roti goreng, roti tawar dicelupin ke telur dan digoreng pakai sedikit margarin. Lahap sekali ia menyantapnya. 


Seorang petugas lalu datang ke tenda dan bersiap menyalakan api unggun. Kamipun berkumpul di tempat api unggun dan mulai mencoba membakar jagung dan marshmellow sisa semalam. Ah lumayan banget untuk menghalau dingin yang cukup menggigit. Oh iya, api unggun ini sudah termasuk dalam biaya glamping yaa jadi tidak kena charge lagi. 









Sekitar jam 7.30, sarapan pun di antar. Kami memilih sarapan di tempat api unggun tadi. Lebih asyik rasanya. Tak lupa Mama memasang hammock dan lazy bag yang dibawa dari rumah. Sarapan sambil leyeh2 dan menikmati udara pagi yang segar. Masya Allah.. alhamdulillah. 

Menu sarapannya ada nasi goreng, mie goreng, telur ceplok, timun dan kerupuk. Rasanya lumayan, tapi ngga ada pedes2nya. Untung Mama bawa sambel ikan roa. Dimakan pake nasi goreng, duuuhh sedappnyaa. 




Setelah puas sarapan dan leyeh2, anak2 minta berenang. Udah ganti baju dan dengan semangat jalan ke kolam renang, ternyata kolamnya belum ready. Karena semalam hujan deras, air di kolam jadi kotor lagi dan terpaksa paginya harus dibersihkan ulang. Yaah, ngga rejeki deh berenang di sini. Si bungsu sempet cemberut kecewa, tapi akhirnya ceria lagi setelah dijanjikan akan berenang di curug setelah check out. Yeayy.. !

udah siap2 berenang, eeh kolamnya masih dibersihin
Sekitar jam 10.30, kamipun siap2 check out. Sengaja lebih cepat karena mau singgah ke Curug Pangeran dulu. Alhamdulillah pengalaman liburan di sini menyenangkan sekali. Bertambah lagi pengalaman, juga pengetahuan. Dan yang paling penting, bertambah juga  kasih sayang dan rasa syukur kami kepada Allah Sang Pencipta alam yang sangat indah ini. Semoga perjalanan ini diridhoiNYA, dan semoga memberi manfaat khususnya untuk kami sekeluarga. Aamiin allahumma aamiin. 

Sedikit info bagi yang ingin menginap di sini : 
- Reservasi bisa via WA di nomer 0857 7108 9787. Rajin2 bertanya jika ada yang mau ditanyakan karena adminnya kurang aktif dalam memberi informasi. 
- Jika tak ingin repot masak2, bisa pesan makanan di sini. Tapi ngga bisa dadakan jadi harus konfirmasi dulu sebelumnya. Di luar area Pondok Rasamala juga banyak warung2. Bisa beli makanan di sana juga. 
- Cuaca di sini kalau siang ngga terlalu dingin. Tapi malam dan pagi menjelang subuh cukup menusuk kalbu. Di tenda disediakan selimut, tapi bawa juga kaos kaki dan baju hangat untuk jaga2 jika dinginnya cukup menggigit. 
- Hati2 dengan monyet. Mereka kadang suka datang dari atas pohon dan mengambil makanan yang ada di teras. Jadi kalau mau keluar sebentar meninggalkan tenda, jangan lupa masukkan makanan ke dalam tenda dan tutup tendanya. 
- Bawa minuman instan seperti teh, kopi atau teh tarik. Di sana disediakan dispenser air minum hot n cold, tapi tidak disediakan teh kopi dan pelengkapnya. 
- Jangan lupa bawa peralatan mandi seperti sabun, shampo, odol dan sikat gigi karena di sini tidak disediakan. Juga bawa sendal jepit untuk ke toilet. 
- Obyek wisata terdekat adalan Ranggon Hills dan Curug Pangeran. Keduanya berada dalam satu area. Jarak dari Pondok Rasamala hanya sekitar 300 meter. Tapi jalannya menanjak cukup tinggi. Jadi mending naik mobil saja. 


Selamat Liburan..!





Comments

Popular posts from this blog

Liburan Keluarga di Ciater Camping Park ( Part 1)

Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga liburan bareng sepupu2. Udah lamaa direncanakan, tapi tau sendiri deeh gimana susahnya ngatur skejul. Jangankan liburan yang nginep, mau ketemuan aja jarang2 bisanya, padahal cuma 3 keluarga loh inii. Duh duuuh nasib orang Jakarta yaa.. Setelah silaturahim pas lebaran kemarin,  kamipun sepakat untuk merencanakan lagi liburannya dengan serius. Lalu kami membuat WA grup dan diskusi dilanjutkan di sana. Awalnya kami merencanakan liburan ke Teluk Kiluan di Lampung, pas lihat peta loh kok jauh. Trus ganti tujuan ke Ujung Kulon, eh masih berasa jauh juga. Ganti lagi ke Anyer, ah kayaknya kurang sreg. Pindah tujuan ke Garut, tapi kok ngga nemu tempat nginep yang sesuai kemauan kita.  Akhirnya setelah browsing2 lagi, ketemulah si Ciater Camping Park ini di blognya tesyaskinderen dan aku langsung jatuh hati.  Langsung deh aku lempar ke grup dan direspon baik oleh yang lain. Sebelum berubah pikiran lagi, cusss ketok palu deh.. Bismillah, kita campi

My Umroh Journey (Part 3)

Day 3, Pemaknaan Kota Mekkah-Berkunjung ke Peternakan Unta-Ambil Miqot di Hudaibiyah-Umroh yang kedua. Hari selanjutnya, kami dijadwalkan mengikuti pemaknaan kota Mekkah di suatu gedung pertemuan, kemudian mengunjungi peternakan unta dan mencicipi susu unta segar, serta mengambil miqot di mesjid Hudaibiyah yang tak jauh dari peternakan unta dan kemudian langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh yang kedua. Menurut perkiraan, hari ini seharusnya adalah tanggal 1 Ramadhan. Namun ternyata semalam setelah menunggu2 pengumuman dari pemerintah Arab Saudi, 1 Ramadhan ternyata jatuh pada besok harinya. Padahal semalam setelah makan malam kita langsung ngacir ke mesjid bersiap2 hendak sholat taraweh. Pagi2 setelah sarapan, kami lalu berkumpul di lobby kemudian berangkat naik bus ke gedung pertemuan. berkumpul di lobby  Itulah pertama kali aku menyaksikan suasana kota Mekkah pada siang hari di luar area hotel dan Masjidil Haram. Disana sini masih banyak re

My Umroh Journey (Part 1)

Bismillahirrahmanirrahim.. Wah akhirnya ada kesempatan juga buat nulis pengalaman umroh kemarin. Sebenernya gak sibuk2 amat sih, cuma entah kenapa tiap akan mulai menulis, rasanya susaaaah banget menemukan kalimat2 yang sesuai. Segudang ide tulisan udah rebutan pingin keluar dari otak, tapi tiap mau mulai selalu ada perasaan takut..cemas.. Takut kalau2 cerita yang ingin disampaikan malah terkesan pamer dan riya. Cemas jika kalimat2 yang aku tulis ada yang malah menyinggung atau membuat yang membaca menjadi tak berkenan..  kalau sudah begitu, maka mood menulis buyar sudah.. suatu saat pas mood udah baik lagi dan mulai semangat nulis..eeeh krucils ku yang malah gak bisa diajak kompromi..  Hehe.. Alhamdulillah akhirnya sekarang ada waktu luang dan mood sedang bagus.. Oh iya pertama2 saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar2nya jika kalimat2 dalam cerita saya ini ada yang tidak berkenan di hati teman2. Sungguh saya tidak bermaksud apa2 selain ingin berbagi cerita d