Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

Serba Serbi Mudik Jogja 2017

Mudik kami tahun ini sebenernya bisa dibilang dadakan karena baru direncanakan setelah Papa dapat kepastian bisa ikutan cuti bersama. Kami lalu merencanakan mudik roadtrip dengan alasan penghematan. Hehehe.. Maklumlah, lebaran tahun ini berbarengan dengan kenaikan kelas anak2. Jadi harus siap2 dana juga untuk keperluan sekolah mereka. Apalagi si Bungsu baru daftar2 masuk SD. Harus hemat kakaak..! Jyaah dia curcol.. wkwkwk Setelah mengamati berita arus mudik di tv, kami lalu memutuskan berangkat hari Jumat sore (H-2). Selesai packing2 dan menyiapkan bekal, kamipun beranjak dari Jakarta jam 5 sore. Perjalanan dari rumah sampai tol Cikampek km 20 lumayan lancar, selebihnya tersendat hingga 38 km pemirsah. Haisshh belum apa2 udah macet boook. Tapi ya sudahlah dinikmati aja. Hingga tiba waktu buka puasa, kamipun sengaja berbuka sambil jalan aja ngga minggir ke rest area karena yakin rest areanya puenuhhnya minta ampun. Alhamdulillah so far so good. Anak2 malah girang bisa piknik di mo

Upside Down World Yogyakarta

Kami tertarik ke sini karena lokasinya yang dekat dari rumah Yangti. Tiket masuk Upside Down World Jogja, 80 rb untuk dewasa dan 40 rb untuk anak. Bagiku agak overprice melihat tempatnya yang kecil, spot fotonya juga ngga terlalu banyak. Petugasnya juga agak kurang inisiatif membantu, padahal dibutuhkan angle yang tepat supaya hasil fotonya bisa maksimal. Dan itu butuh bantuan petugas. Karena mau coba2 foto dari berbagai angle juga ngga bisa karena harus segera gantian dengan pengunjung yang lain. Untuk yang hobi pepotoan, bolehlah cobain kemari. Tipsnya : jangan sungkan2 minta tolong ke petugas untuk memfotokan atau memberitahu angle yang pas untuk spot2 foto tsb. Upside Down World Jogja Jalan Ring Road Utara 18, Maguwoharjo, Depok, Sleman. 

Akhirnya ke Keraton Yogyakarta

Setelah berkali2 mudik Jogja dan ngga sekalipun sempat mengunjungi keraton, akhirnya tahun ini kami bisa mampir ke sana. Yeayyy lega sudah. Afdol sudah rasanya jadi mantu wong Jogja kalo udah mengunjungi keraton. Hihihi.. Tiketnya murah saja, kalo ngga salah sekitar 5000 rupiah /orang. Saat di pintu masuk, kami ditawari pakai jasa guide oleh penjaga, dengan bayaran seikhlasnya. Akhirnya kami setuju untuk pakai jasa guide. Lumayanlah jadi tahu macem2 info. Seperti arti dari jumlah pohon beringin yang ada di alun2, arti dari jumlah tiang penyangga serambi keraton, arti dari desain tiang penyangga tsb. Trus dijelaskan juga ttg pakaian2 yang dipakai keluarga keraton dalam berbagai acara dan situasi. Tentang kereta2 yang mengarak pawai keraton dalam berbagai upacara, buanyaak lagi info2 menarik yang disampaikan pak Tour guide. Makanya kalo ke keraton, pakai jasa si bapak yaa biar puas. Sayangnya waktu kami ke sana, tempat kediaman sultan sedang ditutup untuk umum karena akan disiapk

Bakmi Jowo Mbah Gito

Bakmi Jawa adalah makanan yang banyak ditawarkan di Jogjakarta. Dari Bakmi Kadin yang terkenal sejak lama, sampai Bakmi Pele yang berlokasi di Alun2 Utara. Dan yang lagi ngehits saat ini : Bakmi Mbah Gito. Kami awalnya diajak makan malam ke sini sama mba Rita dan mas Endi, tapi saat tiba di sana kami kaget melihat antriannya yang luar biasa. Parkiran penuh dengan puluhan mobil. Akhirnya kami batal makan di sana karena kuatir anak2 malah rewel karena antri lama. Kamipun beranj ak menuju Sate Karang. Nah, besokannya sore2 saat pulang dari Kids Fun, kami mampir ke sini lagi. Judulnya penasaran kok bisa ruamenya minta ampun begitu. Ternyata kalau sore warungnya ngga terlalu rame. Waah asyiik..alhamdulillah. Ternyata Warung Mbah Gito memang unik. Desain warungnya artistik, kayu dan bambu dimana2. Dengan detail khas Jawa, ndeso tapi asyik. Untuk yang ngga biasa mungkin agak2 berasa creepy. Tapi so far anak2 ngga takut jadi oke2 sajalah.. Citarasa bak