Skip to main content

Liburan Keluarga di Ciater Camping Park ( Part 1)



Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga liburan bareng sepupu2. Udah lamaa direncanakan, tapi tau sendiri deeh gimana susahnya ngatur skejul. Jangankan liburan yang nginep, mau ketemuan aja jarang2 bisanya, padahal cuma 3 keluarga loh inii. Duh duuuh nasib orang Jakarta yaa..

Setelah silaturahim pas lebaran kemarin,  kamipun sepakat untuk merencanakan lagi liburannya dengan serius. Lalu kami membuat WA grup dan diskusi dilanjutkan di sana. Awalnya kami merencanakan liburan ke Teluk Kiluan di Lampung, pas lihat peta loh kok jauh. Trus ganti tujuan ke Ujung Kulon, eh masih berasa jauh juga. Ganti lagi ke Anyer, ah kayaknya kurang sreg. Pindah tujuan ke Garut, tapi kok ngga nemu tempat nginep yang sesuai kemauan kita.

 Akhirnya setelah browsing2 lagi, ketemulah si Ciater Camping Park ini di blognya tesyaskinderen dan aku langsung jatuh hati.  Langsung deh aku lempar ke grup dan direspon baik oleh yang lain. Sebelum berubah pikiran lagi, cusss ketok palu deh.. Bismillah, kita camping di Ciater yaa.. tok..tok..tok..!!

Oh iya, ini beberapa alasan kenapa kita akhirnya mantap memilih liburan ke sini.
- Jaraknya dari Jakarta ngga terlalu jauh, jadi lebih nyaman untuk anak2.
- Biayanya cukup terjangkau.
- Bisa masak2 dan barbekyuan
- Fasilitas cukup oke. Di dalam area camping ada kolam rendam, banyak spot2 untuk foto2, dan kita bisa masuk ke area rekreasinya Sari Ater dgn gratis. Jadi ngga perlu jauh2 dan buang2 waktu di jalan.

Aku langsung melakukan reservasi karena takut full booked. Setelah baca2 info, kami memutuskan  memilih tenda tipe Landak. Karena secara harga dia lebih murah, tapi fasilitasnya cuma beda dikit dengan tipe yang lebih mahal. Untuk reservasi, kami harus membayar uang muka 50% dulu. Siplah, bayar DP done. Selanjutnya tinggal duduk manis menanti datangnya hari H.. Yippee..!


Hari yang dinanti2 pun tiba. Setelah koordinasi di grup mengenai konsumsi dan meeting point, kamipun meluncur dari rumah jam 6 pagi. Mobil kami penuh dengan barang bawaan. Koper2 pakaian, alat2 masak (kompor, panggangan, panci, hepikol, teko, sutil, pisau, dll), alat2 makan (piring, gelas, sendok garpu, dll), bahan2 makanan, snacks, tikar, selimut, angkuttt semua..

Perjalanan menuju meeting point di rest area 57 lumayan macet. Intip google maps, ada beberapa spot yang berwarna merah dan cukup panjang. Ya sudahlah dinikmati saja perjalannya dengan riang gembira. Setelah bertemu dengan rombongan Bang Budi di rest area 57, kamipun lanjut konvoy menuju Sate Maranggi Purwakarta. Hihihi, tiap lewat tol ini rasanya kurang afdol kalo ngga singgah nyate2 di Purwakarta. Anak2 pun seneng makan di sana karena ada si Tutut menu favoritnya mereka.

wajib lapor ke sini dulu

seneng akhirnya jadi juga liburan bareng 

Alhamdulillah kenyang dan puas setelah menyantap bertusuk2 sate sapi, sop dengkul dan tutut. Kamipun lanjut menuju Ciater. Purwakarta-Ciater memakan waktu sekitar 1,5 jam. Perjalanannya alhamdulillah lancar. Kami tiba di Ciater sekitar jam 1an. Sempet salah masuk, ternyata kalau tamu yang menginap itu masuknya ke gerbang hotelnya bukan ke gerbang taman rekreasi. Setelah check in. kitapun diantar oleh petugas hotelnya menuju area camping. Ternyata area campingnya berada cukup jauh dari area hotel. Sekitar 2 km kata petugasnya.

Ciater Camping Park ini adalah bagian dari Sari Ater Hotel n Resort. Sepertinya baru dibangun sekitar 1-2 tahun belakangan setelah camping menjadi trend baru bagi warga kota untuk menghabiskan liburan. Oh iya, camping di sini style nya lebih ke Glamping ( glamourous camping) alias camping manja alias camping ngga pake susah. Hihihi.. Meskipun ngga seglamour tempat2 glamping lainnya macam Eagle Camp Dusun Bambu, Legok Kondang atau Maribaya Glamping Tent, tapi jika dibandingkan dengan camping di Ranca Upas dan Cikole, yaa di sini udah glamour banget laah termasuk.. heheheh.

Setelah melalui jalan yang cukup menantang karena berbatu, akhirnya kami tiba di camping park nya. Oleh resepsionis, kami diberi tempat di tenda Landak 3 dan 4. Ternyata setelah masuk dan mengamati sekitar, aku merasa kurang nyaman di sana terutama di Landak 4. Berasanya agak sempit halamannya, trus viewnya ngadep ke teras tenda orang lain. Trus tempat tidurnya bawahnya agak jeglong, nyungsep gitu pas didudukin. Akhirnya aku menemui petugas dan minta tolong untuk pindah tenda kalau memungkinkan. Alhamdulillah bisa.. kamipun bergegas pindah ke tenda Landak 8 dan 9 yang alhamdulillah nyamaan. Viewnya bagus, halamannya lega, tempat tidurnya ga ada masalah, toiletnya oke.  Duuh bersyukur bangett..

jalanan berbatu. Untuk mobil2 ceper sebaiknya parkir di reception lalu ke sini pakai shuttle bus 

here we come

first impression is great

tenda kami, Landak 8 dan 9

parkir mobil langsung di samping tenda, praktis


di dalam tenda ada 4 tempat tidur single komplit dengan selimut dan handuk. Ada colokan listrik juga

tiap tenda punya kamar mandi dan wc sendiri  yang terletak persis di samping tenda



Kelar beres2 barang, kamipun duduk2 santai di teras depan. Karena saat kami datang itu sekitar jam 2 siang, cuaca pun sedang panas2nya. Kondisi di dalam tenda jadi ikutan panas. Makanya lebih enak duduk di teras saja sambil menikmati angin sepoi2.



Alhamdulillah jam 3an cuacanya udah enak. Langit mulai meredup tak segarang tadi. Sudah enak buat goler2an di dalam tenda.



Setelah capeknya hilang, kamipun mulai mengeksplor tiap sudut area camping. Cowok2 langsung main pingpong, sementara yg cewek2 minta naik kuda. Bapak2 yang menyewakan kuda banyak nongkrong di dekat tenda kita saat kita datang. Saat ditanya berapa tarifnya, mereka bilang 60 rb/ orang. Jadi kalau mau berdua 1 kuda ya harus bayar 120 rb. Wah kok mahal ya berasanya.

asyiknya main pingpong

 Akhirnya kita tunda dulu naik kudanya. Waktu mereka tahu kami ngga jadi naik, merekapun satu2 pergi dari tenda kami. Hanya tinggal 1-2 kuda saja yang masih di sana. Ngga lama ada 1 orang yang mendekati kami dan menawarkan separuh harga. Jadi 2 org cukup bayar 60 rb. Langsung sepakat deh. Si Sulung dan si Bungsu pun langsung naik ke punggung kuda. Senang sekali mereka.

Ternyata rute naik kudanya cukup jauh. Pantesan agak mahal ya. Duh, kasihan juga bapaknya. Akhirnya bayarnya aku lebihin deh utk tip si Bapak. Kasihan udah capek jalan jauh.

Anak2 bilang naik kudanya  seru banget. Mereka diajak naik turun bukit, menyusuri kebun2, pemandangannya baguss sepanjang jalan. Wah alhamdulillah jadi nambah pengalaman.

naik kudanya seruuu bangett!

Selesai naik kuda, anak2 lalu ke playground. Mereka juga suka dengan playgroundnya. Ada rumah kayu kecil yang seru buat dipakai main rumah2an. Untuk foto2 juga lucu itu rumahnya.


rumah kayu imut

playground


Oh iya, di sini juga ada musholla kecil yang bersih dan apik. Kami lebih suka sholat di musholla daripada di tenda karena berasa lebih lega dan adem.

Selesai sholat, kami jalan2 berkeliling. Melihat2 tenda2 tipe lain yang berada di blok sebelah.

 Selain Landak, ada juga tipe Berang2, Kijang, Rusa, Elang dan Rajawali Untuk rombongan yang lebih besar tersedia tipe Musang.


suasana di area tenda Rusa dan Kijang

area tenda Berang2, ada pondok api unggun yang besar

Tipe Rusa dan Kijang sama kapasitasnya dengan Landak, yaitu 4 orang. Namun fasilitasnya berbeda sedikit. Rusa dan Kijang sama2 punya shower air hangat utk mandi sementara Landak tidak punya. View tipe Rusa menghadap sungai kecil,  view Kijang menghadap tenda Rusa. Sementara Landak mempunyai view menghadap ke lapangan.

view dari teras tenda Landak

view tenda Landak, bagus kan?

Untuk tipe Elang kapasitasnya 8 orang, view menghadap sungai dan ada shower air hangat. Tipe Rajawali sepertinya mirip dengan tipe Elang, hanya lokasinya mungkin lebih privat dengan view lebih oke.

Aku pribadi lebih memilih tenda Landak karena harganya lebih murah, tapi fasilitasnya cuma beda sedikit. View ke lapangan is ok for me. Malah lebih ok dibanding viewnya Kijang. Ngga ada air hangat juga gpp sih. Soalnya di Ciater sini udaranya ngga terlalu dingin kok. Lagipula ada kolam rendam air hangat, tinggal nyemplung ke sana aja klo kedinginan. Hehe..

Dan untuk tenda Landak, usahakan pilih tenda Landak 8-11 karena viewnya lebih lega. Landak 1-3 sih oke aja. Landak 4 ngga rekomendid sama sekali, Landak 5 juga terasnya kelihatan dari Landak 4 jadi kayak kurang privasi. Landak 6-7 oke juga. Landak 12 menurutku agak kurang oke karena terlalu dekat ke playground jadi sering dilewat2in orang. Jadi menurutku tenda Landak paling oke itu adalah Landak 8-11.

Nah klo Rusa, pilihlah Rusa 1 karena viewnya cakepp pas kelihatan air terjun kecil. Utk Kijang sih sama aja kyknya semuanya. Tapi usahakan jangan yang terlalu deket Breakfast Terrace karena akan rame banget klo pagi2.

view dari Rusa 1

view dari Rusa 1

Jadi untuk bisa memilih tenda, check in nya jangan telat yaa. Biar bisa leluasa milih2. Atau coba tanya ke resepsionis, kali aja bisa ngetag tenda jauh2 hari.

Di sini juga ada cafetaria kecil yang cozy banget. Jadi kalau kita ngga bawa makanan, bisa pesen dan makan di sini. Petugas2nya pun sigap dan ramah2 banget. Kalau perlu apa2 tinggal hubungi mereka aja. Keren lah.

cafetaria

leyeh2 di cafetaria

Di blok Landak juga ada pondok api unggun. Kalau kita mau api unggunan sambil barbekyuan di sana, tinggal hubungi aja petugasnya. Ntar  mereka akan siapin api unggun dan panggangannya.

pondok yang sebelah sana itu pondok api unggun area Landak 

Setelah puas berkeliling, kami lalu siap2 ke kolam rendam. Pas banget di sana lagi ngga ada orang, jadi kita bisa bebas cekakak cekikik. Kolam rendamnya bagus deh. Walau kecil, tapi cukuplah. Wong kita cuma berendem2 aja jadi ngga perlu luas2 juga. Suasana di kolam rendam asri banget, dengan latar belakang bukit hijau yang memanjakan mata. Ahh, refresh banget jadinya. Badan berasa relax, pegel2 jadi ilang. Mantap tenan.

nyenengin bangett kolam rendamnya




Tapi berendem di hot spring alami begini katanya ngga boleh lama2 ya. Bisa pusing atau apa sih, kurang ngerti juga. Setelah puas berendam, kamipun langsung bilas dan kembali ke tenda. Lalu bersiap2 mau barbekyuan.. yeayyy..!!

Tadinya kami ditawari oleh petugasnya untuk barbekyuan di pondok api unggun. Tapi karena halaman depan tenda Landak 8 cukup luas, jadinya kami barbekyuan di situ aja. Lebih dekat, praktis dan terserah kita mau bubar jam berapa. Kalau di pondok api unggun kan ngga enak klo berlama2, takut orang lain pingin api unggunan juga kan.

Kamipun menggelar tikar dan mulai bakar2. Aku membawa lidah balado, jagung dan marshmellow. Uning bawa mie ayam dan printilannya, dan Mirna bawa sosis juga bakso. Masya Allah semuanya enak. Malam itu terasa menyenangkan sekali. Berkumpul dengan keluarga, menikmati makanan2 enak, ngobrol2 lucu. Anak2 juga super excited. Biasanya jam 8 malam mereka udah ngantuk, tapi malam itu mata mereka bulet terang benderang. Mereka asyik bermain dengan sepupunya, ketawa ketiwi bercanda ria. Alhamdulillah seru..!

nyiap2in barbekyu

bakar sosis

tante Uning meracik mie ayam... enaak bgt mie ayamnya


nomnomnom

Malam semakin dingin, mata akhirnya mulai ngantuk. Perut pun sudah kenyang. Kami lalu mengakhiri hari yang menyenangkan ini dengan hati senang. Setelah beres2, kami balik ke tenda masing2 dan tidur dengan nyenyak sampai besok pagi.

menjelang tidur

sleep tight


Bersambung ke Part 2 yaa.. ^^











Comments

  1. Hai Mba Ecy, seru banget liburan keluarganya:)
    Ayo cobain glamping seru lainnya Mba hehe.. Udah ke Tanakita? Aku suka banget disana..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haii mba Tesyaa.. Waah senengnyaa mba Tesya mampir kemari. Iya mbaa aku suka jalan2 di blognya mba. Rasanya pingiiin nyobain satu2. Oh iya, aku naksir konsep glamping yg di Bali itu mba, yg di sawah. Mudah2an kapan2 bisa kesampean aamiin. Makasih mb Tesya..

      Delete
  2. Mau nanya dong mba. Bisa masak mi, berarti ada kompornya gt? Makasih yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Mba.. kita bawa kompor portabel dari rumah.. :)

      Delete
    2. halo.. kalo bawa kompor portable kena cas ga yaa?

      Delete
    3. halo juga.. bawa kompor portabel tidak kena cas.

      Delete
  3. Emg ada yg d kenakn cas y mba??
    Rice cooker mh gpp jg kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita kemarin bawa perlengkapan masak sederhana tidak kena cas mba. Rice cooker juga gpp sih.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

My Umroh Journey (Part 3)

Day 3, Pemaknaan Kota Mekkah-Berkunjung ke Peternakan Unta-Ambil Miqot di Hudaibiyah-Umroh yang kedua. Hari selanjutnya, kami dijadwalkan mengikuti pemaknaan kota Mekkah di suatu gedung pertemuan, kemudian mengunjungi peternakan unta dan mencicipi susu unta segar, serta mengambil miqot di mesjid Hudaibiyah yang tak jauh dari peternakan unta dan kemudian langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh yang kedua. Menurut perkiraan, hari ini seharusnya adalah tanggal 1 Ramadhan. Namun ternyata semalam setelah menunggu2 pengumuman dari pemerintah Arab Saudi, 1 Ramadhan ternyata jatuh pada besok harinya. Padahal semalam setelah makan malam kita langsung ngacir ke mesjid bersiap2 hendak sholat taraweh. Pagi2 setelah sarapan, kami lalu berkumpul di lobby kemudian berangkat naik bus ke gedung pertemuan. berkumpul di lobby  Itulah pertama kali aku menyaksikan suasana kota Mekkah pada siang hari di luar area hotel dan Masjidil Haram. Disana sini masih banyak re

Seru Main Salju di Trans Snow World Bintaro

Bulan Desember 2020  lalu kami ke Trans Snow World Bintaro. Sengaja pergi di hari biasa dengan harapan pengunjungnya tidak terlalu ramai. Tiketpun lalu dibeli secara online, dengan harga promo buy 1 get 1. Lumayan bangett! TSW Bintaro beroperasi sejak Desember 2019. Lokasinya di lantai 4 Transpark Mall Bintaro, tak terlalu jauh dari exit tol Pondok Aren. Berbeda dengan kakaknya si TSW Juanda (Bekasi) yang bertemakan Pegunungan Alpen di Swiss, TSW Bintaro ini mengambil tema Musim Dingin di Gunung Fuji Jepang. Durasi bermainnya 2 jam saja. Jadi kita akan diberi semacam gelang penanda waktu yang akan memberitahu kita jika waktu bermain sudah habis. Selain itu kita juga akan dipinjamkan sepatu boots dan diberi kaus kaki. Selebihnya bawa sendiri dari rumah, seperti jaket, sarung tangan, dan topi kupluk. Di masa pandemi ini, TSW buka jam 11 pagi. Kami berangkat dari rumah jam 10.45, tiba di sana sekitar jam 11.15 daaan ternyata kami salah perkiraan. Pengunjungnya ternyata ramai sampai antr