Saya sukaaa sekali pergi menikmati pegunungan dan dataran tinggi.. pokoknya yang hawanya sejuk2 dan banyak hijau2nya. Rasanya nyamaaan banget kalo udah merasakan hawa pegunungan. Berasa recharge lagi.
Dari dulu tuh udah pingin banget camping bareng anak2. Idenya muncul saat melihat foto seorang teman di FB yang sedang camping dengan keluarganya. Sepertinya seru banget gitu, merasakan liburan dan quality time yang beda sensasinya dari biasanya. Aah, karena anak2 saat itu masih terlalu kecil, jadi niatnya terpaksa ditunda dulu..
Nah sekarang Adysa udah 4 tahun. Udah gede dan lebih mandiri. Kakak2nya juga insya Allah sudah mantap dibawa camping. Dan kebetulan Papa juga masih punya jatah cuti dari kantor. Baiklaah.. rencana camping pun dimatangkan. Seperti biasa, saya lalu sibuk browsing dan tanya sana sini ngumpulin info tentang camping bersama anak. Info lokasinya, budgetnya, fasilitasnya dll..
Setelah mencari dari berbagai sumber, akhirnya dapet 3 kandidat lokasi camping yang paling cocok untuk keluarga kami, yaitu
Grafika Cikole di Lembang,
BatuTapak Camping Ground di kaki Gunung Salak, dan Kampung Cai Ranca Upas di Ciwidey.
Sebenernya naksir juga camping di
Dusun Bambu, Bandung. Kalo camping di situ sih istilahnya jadi Glamping alias Glamour Camping karena campingnya nyaman bangeet.. Tendanya keren, kasurnya empuk, kamar mandinya juga private. Kalo mau makan tinggal ngacir ke restoran. Tapiii harganya jugaaa..aduhaii..! Akhirnya dicoret deh si Dusun Bambu dari list.
Trus sempet naksir juga camping di
Taman Wisata Alam Gunung Pancar di Sentul. Tapi untuk paket camping disana harus minimal 50 orang. Ada juga sih paket glampingnya.. dilihat dari foto2nya terlihat asyik banget. Tapi yaah lagi2 biaya glamping ini mahal banget. Sekitar 300rb-an per orang, kalo dikali lima jadi 1,5 juta. Hmmmm...coret lagi lah..
Akhirnya list pun mengerucut jadi 3 lokasi tadi. Grafika Cikole, Batutapak dan Ranca Upas. Dan setelah timbang sana timbang sini, pilihan pun jatuh ke Ranca Upas karena pertimbangan sbb:
- Camping di Ranca Upas biayanya terjangkau. Tiket masuk untuk camping disana sangat murah, sekitar 10rb/orang.
- Kita bisa menyewa tenda dan alat2 camping lainnya melalui petugas maupun melalui warung2 di dalam Ranca Upas dengan harga terjangkau. Pricelist bisa dilihat
di sini.
- Ada kolam renang air hangat dan penangkaran rusa yang bisa dinikmati oleh anak2 biar nggak bosen. Ada juga wahana outbond untuk anak2 yang lebih besar.
- Dekat dengan Kawah Putih Ciwidey dan objek2 wisata lain seperti Situ Patenggang, kebun teh Walini, dll. Jadi bisa sekalian jalan2 ke objek2 wisata tsb.
- Di Ranca Upas kita bisa membawa alat masak dan bebas masak sesuka hati. Saya memang ingin masak2 saat camping biar kesannya lebih seru. Nah di Grafika Cikole kita tidak diperbolehkan masak2 (menurut informasi dari resepsionisnya Grafika Cikole waktu saya telfon ke sana). Kalau mau makan kita harus ke restoran yang disediakan di sana.
- Di Ranca Upas nggak perlu reservasi, beda dengan Cikole dan Batutapak yang harus reserve dulu beberapa hari sebelumnya. Jadi kalau ke Ranca Upas mau tiba2 berangkat ya nggak masalah bisa langsung capcuss.
Setelah mantap dengan pilihan lokasi, kami pun berangkat saat anak2 dalam kondisi fit dan Papa bisa cuti. Sengaja kami pilih berangkat hari minggu dan pulangnya senin, karena kalau berangkat sabtu dan pulang minggu waah kebayang pasti bakal macet di jalan dan crowded di lokasi. Oh iya, tak lupa sehari sebelumnya kami belanja perbekalan camping dulu. Kayak makanan, alat2 mandi, kaos kaki, sarung tangan dan kupluk, juga kompor portable.
Saat packing, Papa sudah wanti2 agar jangan bawa barang terlalu banyak.. hehehe..yaah mana bissaaa..secara anaknya tiga orang. Ya mesti banyak yang dibawa. Pakaian anak2 aja udah 1 tas gede, belum lagi pakaian Mama, alat2 mandi (handuk, sabun, shampoo, dll), kasur lipat, bed cover, tikar,sendal jepit2, kursi lipat, obat2an, peralatan masak dan makanan2. Alhasil kami pun berangkat dengan bawaan kayak orang mau pindahan..heuheuheu..
Kami berangkat pagi2 sekitar jam 7. Untungnya anak2 nggak susah dibangunin dan langsung mandi dengan semangat. Setelah barang2 masuk mobil dan kami sarapan sekedarnya pake kue chiffon pandan, kami pun capcuss menuju Ranca Upas Ciwidey.. Woohoo..
|
Sebelum berangkat, foto duluu.. |
|
anak2 ceria selama di jalan ^_^ |
Perjalanan alhamdulillah lancar2 aja, sempet mampir di rest area sebentar untuk sarapan yang lebih serius. Setelah itu lanjut lagi menuju Bandung via tol Purbaleunyi. So far so good.. lancar2 aja. Lalu sampailah kami di exit tol Kopo kemudian belok kanan menuju arah Soreang. Di sepanjang jalan Soreang ini relatif lancar sih.. sempet macet sebentar lah di 2-3 titik. Pemandangan di sepanjang jalan menuju Ciwidey ini juga bagus, terlebih saat akan memasuki kawasan Ciwidey.. Banyak kebun2 strawberry dan blueberry juga restoran2 dan penginapan2. Semakin ke atas semakin sejuk, semakin hijau. Jalannya pun berkelok2.
|
singgah rest area dulu buat sarapan |
Di perjalanan kami sempat melihat ada suatu tempat bernama Taman Kelinci. Sepertinya taman itu asyik banget buat anak2. Ada restonya juga. Anak2 langsung heboh dan merengek minta mampir ke sana dulu. Tapi karena kita pingin cepat2 sampai ke perkemahan, jadinya kami janjiin ke anak2 akan ke sana besok saat perjalanan pulang ke Jakarta.
Setelah 1,5 jam sejak keluar dari tol Kopo, tibalah kami akhirnya di Kampung Cai Ranca Upas. Lokasinya deket banget dengan Kawah Putih, hanya sekitar beberapa ratus meter aja. Kampung Cai Ranca Upas ini berada di kanan jalan.
Masuk ke dalam, kami lalu sampai di gerbang tiket dan langsung mengatakan akan camping ke petugasnya dan menanyakan tempat penyewaan tenda. Petugasnya bilang bisa sewa tenda di situ dan menyodorkan pricelistnya. Kami memilih tenda Charly kapasitas 4 orang dengan harga 200 ribu per malam. Lalu sang patugas pun mempersilahkan kami masuk ke perkemahan dan mencari spot untuk mendirikan tenda.
Saat itu Ranca Upas sedang ramai sekali. Terihat tenda dimana2. Orang2 dalam rombongan besar dan kecil nampak sedang melakukan bermacam aktivitas. Ada yang sedang masak2, bakar2 jagung, outbond, duduk melingkar sambil berbincang dan sebagian bernyanyi diiringi gitar, bahkan terlihat juga ada sekolah dan perusahaan yang sedang melakukan Family Gathering.
Kami lalu memilih spot yang cukup strategis. Untuk first-timer seperti kami, apalagi campingnya bareng anak2 kecil begini, lokasi tempat mendirikan tenda tentu saja sangat menentukan kelancaran acara campingnya. Karena itu kami memilih lokasi yang paling strategis. Dekat toilet, mushalla, warung2 dan kolam air hangat. Parkir mobil juga harus yang dekat dengan tenda supaya gampang mondar mandirnya. Alhamdulillah deh bisa dapet lokasi yang oke begini..
|
ngeliatin petugas mendirikan tenda |
|
tendanya deket dgn mobil |
Tenda pun didirikan oleh petugasnya. Ya ampun mereka cepet banget bikinnya, srat sret srat sret nggak nyampe 10 menit udah jadi. Selama petugasnya mendirikan tenda, anak2 memperhatikan dengan seksama. Tenda kami berwarna hijau, matching banget dengan baju yang kami pakai. Lumayan juga sih ukuran tendanya. Ada 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga dan ada terasnya. Setelah tendanya jadi, anak2 senang banget. Kelihatan excited sekali mereka.
Kami lalu menyewa 1 kasur single untuk diletakkan di salah satu kamar, sedangkan kamar satunya diletakkan kasur lipat yg kami bawa dari rumah. Di ruang keluarga, digelar tikar yg dibawa dari rumah untuk tempat kami duduk2 dan untuk tempat meletakkan tas2 dan barang bawaan lainnya. Kelar deeh.. Tempat tinggal kami untuk 2 hari 1 malem ini pun siap untuk dihuni..
Yang kami turunkan dari mobil hanya cemilan2 dulu. Tas2 pakaian dan alat masak kami turunkan nanti saja setelah dari kolam air hangat. Kami lalu leyeh2 sebentar di dalam tenda. Ngemil2, foto2, tidur2an. Setelah itu kami lalu beranjak ke warung untuk makan siang.
|
leyeh2 dulu |
|
anak2 makan kacang, papa baca koran |
Disana terdapat banyak warung2. Jejeran warung yang tampak mirip satu sama lain itu menyediakan macam2 kebutuhan untuk para camper. Ada makanan2 berat seperti nasi timbel, nasi goreng, mie, dll.. aneka macam minuman dan cemilan. Ada juga baju2 hangat, syal, kaus kaki, sarung tangan dan kupluk, juga jagung dan kayu bakar untuk api unggun. Warung2 ini juga menyewakan tenda dan peralatan camping lainnya. Kalau weekend, warung2 ini buka 24 jam. Namun saat weekdays bukanya hanya sampai jam 12 malam.
|
jejeran warung |
Kami lalu memilih salah satu warung dan memesan nasi goreng. Hmmmm, nasi gorengnya minimalis bangettt.. cuma nasi yang dioseng sebentar sama kecap lalu diberi telur dadar yg tak kalah minimalisnya. Hehehe.. Tapi yang namanya laper, apa aja pasti dihabisin. Alhamdulillah anak2 makan lumayan banyak. Harga nasi gorengnya 10 rb seporsi. Lumayan lah untuk ganjel2 perut..
|
makan siang di warung |
|
sambil nunggu nasgor mateng, kita duduk2 di depan warung.. |
Selesai makan,anak2 minta langsung ke kolam air hangat. Saya lalu menyiapkan baju ganti mereka dan segera meluncur ke kolam yang lokasinya persis di seberang jalan dari tenda kami. Tiket masuknya 15 ribu per orang. Anak2 lalu ganti baju dan langsung nyebur ke kolam yang suhu airnya 36 derajat itu..
|
kolam air hangat |
|
happy-nya mereka |
Suasana di kolam renang saat itu sudah mulai agak sepi. Orang2 tampak sedang bersiap2 hendak pulang. Dari kejauhan, kolam renang itu tampak sangat indah dan menarik, tapi setelah didekati.. subhanallah banyak sekali sampah bertebaran dimana2. Prihatin campur kesel dengan perilaku pengunjung yang membuang sampah seenaknya begitu. Bukan cuma sampah2 kecil, tapi sampah2 besar seperti box2 nasi tampak teronggok begitu saja. Sayang sekali, tempat sebagus itu tak dijaga kebersihannya. Seharusnya pengelola juga mesti aktif membersihkan sampah2 sesering mungkin. Atau bisa juga dengan memberikan peringatan keras kepada pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Seperti di Pantai Indrayanti Jogjakarta, pengunjung yang buang sampah akan didenda. Dan itu sukses membuat pengunjungnya menahan diri untuk tidak nyampah sehingga pantai itu menjadi benar2 bersih..
|
pemandangannyaa.. |
Untungnya pemandangan sekitar teramat sangat indah, dan cuacanya begitu menyenangkan. Jadinya kekesalan akibat sampah2 ini pun terobati seketika. Anak2 juga enjoy banget bermain air di kolam. Sampai2 nggak mau diajak udahan. Gerimis mulai turun, saya yang tadinya menunggu anak2 sambil duduk2 di tikar terpaksa pindah dan berteduh. Papa lalu balik ke tenda untuk memeriksa apakah ada kebocoran di tenda. Anak2 pun saya panggil untuk segera mandi dan ganti baju, tapi mereka tetep kekeuh gak mau naik malah makin asyik main air. Ya sudahlah, toh airnya anget ini.. Akhirnya mereka pun main di kolam sambil bergerimis ria..
|
byurr... |
|
Papa balik dulu ngecek tenda |
Setelah puas main di kolam air hangat, mereka lalu naik dan minta mandi. Untungnya di tempat bilas juga hangat airnya. Setelah mandi dan pakai baju, kami langsung menuju tenda. Sampai di tenda ternyata Papa udah pindahin semua barang2 dari mobil ke tenda. Anak2 lalu saya pakaikan jaket, kaus kaki dan sarung tangan karena hari sudah sore dan cuaca sudah mulai dingin. Suasana juga sudah mulai sepi..
Eeeh iya..kok sepi..? Bukannya tadi rame ya? Ternyata satu persatu pengunjung perkemahan itu sudah mulai berpulangan. Mobil2 yang tadinya memenuhi parkiran, sekarang hanya tinggal beberapa. Bis2 besar yang tadi tampak di kejauhan juga sudah tak ada. Tenda2 sudah mulai dibongkar, bahkan sekelompok tenda yg tadinya persis di belakang tenda kami sekarang sudah kosong. Ya iyalah yaa.. secara besok kan hari senin. Orang2 pasti pulang sekarang karena besok harus ke kantor dan ke sekolah. Nah loh nah looh... Jangan2 malam ini cuma kami doang nih yang camping disini..??
Papa lalu berkeliling mengecek kalau2 masih ada beberapa tenda yang masih stay. Ternyata masih ada sih beberapa tenda, tapi lokasi mereka agak jauh dari tempat kami. Aah, kami jadi khawatir kalo harus camping tanpa 'tetangga' kayak gini. Walaupun di belakang kami ada kantor pengelola, tapi tetep aja.. Rasanya kurang safe gitu.. Akhirnya setelah berunding sejenak, kami memutuskan untuk meninggalkan perkemahan setelah maghrib nanti dan mencari hotel di sekitar situ. Kecewa banget sih sebenernya.. tapi yah mau gimana lagi.. daripada dipaksain tetep stay tapi hati selalu waswas dan gak nyaman..
Kami sedang memasukkan barang2 dari tenda ke dalam mobil saat sebuah mobil sedan hitam datang dan parkir di sebelah mobil kami. Beberapa orang lalu keluar dari mobil itu dan menghampiri kami. Mereka satu keluarga yang terdiri dari 3 dewasa dan 1 anak kecil. Mereka menyapa kami dan berkata bahwa mereka akan mendirikan tenda tepat di depan tenda kami dan menginap di sana satu malam. Aku dan suami lalu berpandang2an dan tersenyum lega.. Masya Allah, sungguh keluarga ini didatangkan oleh Allah untuk menemani kami malam itu.. Bener2 pertolongan Allah.. Alhamdulillah..
|
tenda tetangga |
Kamipun menurunkan lagi barang2 yang sudah sempat dimasukkan ke mobil tadi. Seneeeng banget akhirnya bisa juga tidur di tenda malam ini. Saya lalu menyiapkan kompor dan alat2 masak. Anak2 sudah mulai lapar habis berenang tadi. Menu makan malamnya mie instan rebus pake telur dan bakso aja yaa anak anaaak...hihihi..
|
masak mie |
Seru juga masak2 di alam terbuka begini. Walaupun cuma masak mie instan tapi tetep aja ada sensasi yang beda. nyenengin deh.. Anak2 juga terlihat gembira melihat saya sedang menyiapkan makan malam untuk mereka. Setelah mie nya jadi, mereka pun makan dengan lahapnya..
Kelar makan, tadinya kami berniat menyalakan api unggun dan bakar2 jagung. Tapi karena diluar masih gerimis, batal deh rencana ber-api unggun ria. Ya sudahlah.. untel2an di dalam tenda juga seru kok. Sambil bercanda2, ngemil2 dan main bayangan.
|
becandaan sebelum bobo |
|
udah malem..dingiin..gelaap |
|
brrr...freezing.. |
Sekitar jam 8 malam, anak2 pun akhirnya tertidur. Udara semakin dingin. Saya lalu ikutan tidur dengan Ano dan Adysa sementara mbak Anya tidur dengan Papa. Sesekali terdengar suara tetangga sebelah yang masih mengobrol dan tertawa2. Di kejauhan pun terdengar sayup2 suara musik organ tunggal yang entah dimana. Lumayan lah ada suara2 ini, jadi gak berasa spooky banget. Hihihi.. setelah membaca zikir dan doa memohon perlindungan Allah, saya lalu mencoba tidur. Yaah tidur2 ayam lah. Antara tidur dan terjaga.. hehehe. Si Papa pun begitu. Tidurnya gak bisa nyenyak2 banget karena harus selalu aware dengan keadaan sekitar..
Jam 10 malam saya kepingin ke toilet, tapi takyuutt kalo ke sana sendirian. Akhirnya ditemenin Papa. Abisnya jalan menuju toilet lumayan gelap. Ada lampu sih.. tapi sepinya itu loohh.. Hahaha dasar penakut..
Sekitar jam 2 pagi, Ano dan Adysa terbangun dan mengeluh kedinginan. Wiih, dinginnya memang menggigit tulang. Padahal anak2 udah dipakaikan baju berlapis, jaket, sarung tangan, kaus kaki dan kupluk, tapi tetep aja kedinginan. Akhirnya mbak Anya yang memakai selimut tebal kami suruh pindah tidur bersama adik2nya, supaya selimutnya bisa dipakai bertiga. Eeh ternyata Adysa nangis minta Mamanya tidur di situ juga. Yowes akhirnya kita tidur berempat. Ternyata muat aja, dan karena sempit2an akhirnya kamar jadi hangat dan anak2 pun lanjut tidur sampai pagi. Tapi yang kasihan jadinya si Papa karena sendirian jadi kedinginan banget deh.. Huhuhu maaf ya Paa..
Alhamdulillah akhirnya waktu subuh pun datang juga. Seneeeng banget waktu denger suara adzan di kejauhan. Saya lalu bangun dan pingin ke toilet lagi. Kali ini berani sendirian karena warung2 sudah mulai buka jadinya gak berasa sepi. Airnya dinginnya minta ampuuun.. kayak air es. Apalagi dipake wudhu.. hauhauhauuu... Begimana kalo dipake mandi iniii..??
|
jalan menuju toilet dan toiletnya.. lumayan bersih kok |
Saya memilih sholat di tenda karena mushalla nya sepi banget. Kelar sholat, anak2 pun bangun sambil kedinginan. "Brrrrr..dingin banget Maa.. ",kata Adysa. trus mas Ano njawab, "Iya dek ini soalnya pake AC alam, yang pegang remotenya itu Allah..". Hihihi...
Untuk mengusir rasa dingin, saya lalu memanaskan susu UHT coklat yg saya bawa dari rumah. Lumayanlah, habis minum susu hangat mereka gak terlalu kedinginan lagi. Kemudian Papa mengajak anak2 berkeliling2 melihat pemandangan di pagi hari. Mereka pun bergegas memakai sendal2 mereka dengan semangat. Saya memilih tinggal di tenda untuk beres2 dan menyiapkan sarapan pagi. Semilir udara sejuk pelan2 masuk ke dalam tenda saat penutup tenda saya buka. Aaah masya Allah segarnya. Aroma pegunungan di pagi hari memang luar biasa nikmat.. Saya menghirup udara dalam2 dan membiarkan udara segar itu masuk memenuhi paru2 saya.. Aaahhh...refreshhhh...!
|
jalan pagi menikmati pemandangan |
|
rumah pohon |
|
tempat outbond |
Saya mulai menggoreng roti saat Papa dan anak2 pulang dari jalan2 pagi. Aroma roti goreng yang sedap pun memenuhi hidung. Kelar roti goreng, lanjut memanggang sosis dan membuat telur orak arik. Voilaa..makanan pun siap disantap. Masya Allah nikmatnyaaaa.. Bukaan..bukan karena saya ahli memasak.. tapi karena kesempatan dan rezeki yang diberikan Allah sehingga kami bisa menikmati suasana penuh keakraban di tengah2 indahnya alam mahakaryaNya yang sempurna ini.. Sungguh nikmat yang mana lagi yang sanggup saya dustakan? Alhamdulillah..alhamdulillah..
|
masak sarapan |
|
dibantuin adysa |
Kelar sarapan, kami lalu ganti baju gak pake mandi cukup seka2 aja. Hihihi.. gak sanggup rasanya mandi. Setelah anak2 rapi, saya beres2, dan Papa pun mulai masuk2in tas2 ke dalam mobil. Kami lalu bertandang ke penangkaran rusa yang lokasinya ada di sebelah kolam air hangat. Menurut info, pintunya dibuka jam 8 pagi. Tapi saat ke sana jam segitu kok masih terkunci. Papa lalu menelpon pihak pengelola dan gak lama datanglah petugas yang membukakan kunci. Kami lalu mencari-cari wortel yang biasanya disediakan di sana untuk memberi makan rusa dan untuk memancing rusa2nya agar mau datang mendekat pada kami. Ternyata kata petugasnya, wortel2 sedang habis karena kemarin rame banget dan sekarang pawang rusa nya sedang pergi membeli wortelnya. Yaah..gak bisa kasih makan rusa deh.. Hihihi beginilah konsekuensi nya kalo liburan di hari senin yaa..
|
penangkaran rusa |
|
membaca info tentang rusa |
|
indahnyaaa |
Pemandangan di penangkaran rusa juga luar biasa indahnya. Hijauuuu sejauh mata memandang. Sangat menenangkan hati dan pikiran. Rusa2nya juga cantik2 dan bersih. Andai saja kami dapat melihat lebih dekat.
|
halo rusa..! |
Puas melihat2 rusa, kami balik lagi ke tenda untuk packing dan loading barang ke mobil untuk kemudian check-out. Waah gak nyangka acara camping kita cukup sukses. Walau gak sempet bikin jagung bakar di api unggun dan memberi makan rusa2, tapi alhamdulillah campingnya tetap menyenangkan. Setelah semua beres, kami pun meninggalkan tenda dan perkemahan dengan hati riang gembira. Bye bye Ranca Upas.. lain waktu kami main lagi yaa..
Tujuan selanjutnya adalah kawah putih. Lokasinya cuma beberapa ratus meter dari Ranca Upas. Kami lalu masuk ke pelataran parkir wisata kawah putih dan memarkirkan mobil kami.Tak jauh dari situ ada terminal shuttle bus (ontang anting) yang akan mengantarkan kita ke kawah putih yang terletak agak di atas, sekitar 6 km dari terminal ontang anting. Sebenernya bisa aja sih ke atas pakai mobil pribadi, tapi bayar tiketnya lebih mahal. Mereka mematok harga 150 ribu untuk mobil pribadi, belum termasuk tiket masuk per orang sebesar 17 rb.
Kami memilih naik ontang anting dengan biaya 30 rb per orang sudah include tiket masuk dan tiket ontang anting pp. Anak2 kayaknya dicharge separo harga. Dan sepertinya cuma Anya yang dicharge, Ano dan Adysa masih free. Lumayan lah naik ontang anting bisa hemat beberapa puluh ribu perak
, hihihi..
|
di terminal ontang anting |
Kapasitas ontang anting itu sekitar 12 orang , jadi ontang antingnya akan berangkat kalau penumpangnya sudah penuh. Jalanan menuju ke kawah putih lumayan ekstrim. Menanjak dan berkelok2. Setelah sekitar 10 menit perjalanan, sampailah kami di area kawah putih.
Turun dari ontang anting, kami harus jalan sedikit menaiki beberapa anak tangga, kemudian jalan lagi dan menuruni anak tangga yang lumayan panjang. Setelah itu, tersajilah di hadapan kami sebuah pemandangan yang luar biasa cantik. Sebuah danau berwarna putih kehijauan, dengan latar belakang gunung Patuha yang gagah. Tanah di tepian danau berwarna putih bersih. Dan samar2 bau belerang terasa tercium hidung. Masya Allah besarnya kuasaMU ya Allah...
|
kawah putih.. |
Kami tak bisa berlama-lama disana karena bau belerangnya lama kelamaan membuat kepala agak pusing. Setelah berpuas2 memandangi ciptaan Allah yang luar biasa cantik itu, kami pun balik ke shelter ontang anting. Naah ini dia nih kekurangannya kalo naik ontang anting. Ternyata saat mau balik pun ontang antingnya harus menunggu penumpang penuh dulu. Walhasil kami harus menunggu agak lama karena ternyata penumpang lain masih betah berlama2 di kawah putih. Setelah penuh, barulah pak supir memacu ontang antingnya turun menuju terminal.
Kami sempat membeli strawberry dan blackberry seharga 15 ribu sekotak ukuran sedang. Gak tau deh mau dibikin apa itu berry2an.. Palingan dijadiin hiasan cheesecake atau dimaem bareng coklat leleh..
Dari Kawah Putih kami lalu berniat melunasi janji ke anak2 mengunjungi Taman Kelinci. Setelah sampai, ternyata tempatnya tutup. Parkirannya diportal, pos satpamnya pun sepi gak ada yang jaga. Waah, gak jodoh nih dengan Taman Kelinci. Anak2 nampak kecewa. Saya tiba2 keinget ada Mini Farm di mall Paris Van Java. Di mini farm itu anak2 bisa memberi makan hewan2 kayak kelinci, kambing, dll. Ya sut lah.. kami pun meluncur ke Bandung. Sekalian makan siang dan sholat zhuhur disana.
Ah iya, tadinya pingin sekalian berkunjung ke Situ Patenggang dan Kebun teh Ciwalini. Tapi karena hari sudah siang dan kita nggak mau nyampe Jakarta terlalu malem, jadinya kita skip deh dua tempat itu. Mudah2an kapan2 ada kesempatan ke sana yaah.. ^_^
Nyampe mall PVJ setelah 1,5 jam perjalanan. Perut laper, dan badan sudah lumayan lelah. Tapi diseger2in deh demi anak2 yang kepingin banget main sama kelinci, dkk. Singgah dulu ke Dominos Pizza karena lapernya udah maksimal. Papa pesen pepperoni pizza dengan extra cheese untuk anak2, hawaiian chicken pizza untuk Papa dan creamy tuna penne untuk Mama. Nyuuummm semuanya enaaaak alhamdulillah.. Kejunya yang mulur2 ituuu yang bikin gak kukuuww...
|
nyumnyum |
Dari Dominos kita lalu menuju Lactasari Mini Farm yang berada di rooftop nya mall PVJ. Nyampe sana anak2 girang bangeet lihat ternak2 yang bersih dan terawat. Bayar tiket dulu sebesar 60 ribu/anak, lalu anak2 dikasih ban di lengannya dan dibekali sebuah keranjang kecil berisi sayuran dan botol susu untuk diberikan ke hewan2 ternak.
|
Lactasari Mini Farm |
|
hewannya bersih dan imyuttt |
Asyiiik banget memberi makan hewan2 yang lucu dan imut ini. Nyenengin banget lihat hewan2nya pada bersih.. kandangnya juga bersiiih banget. Anak2 bisa dengan nyaman berinteraksi dengan hewan2 tanpa terganggu dengan kotor dan bau.
|
mas ano takut deket2 |
Paling seru itu memberi susu ke kambing. Itu kambing2 pada agresif banget. Kita baru mendekat aja mereka udah berdiri2 di pagar sambil menjulurkan kepala mereka. Setelah salah satu diberi susu, yang lain ikut berebutan, bahkan ada yang nakal memukul kepala temannya dengan keras.. Ya ampuun kambiiing...
Di saat anak2 asyik main, Mama dan Papa bergantian sholat. Untungnya mushalla gak terlalu jauh.
Setelah anak2 puas bercengkerama dengan hewan2 lucu itu, kami pun beranjak pulang meninggalkan Bandung.
Nyampe rumah setelah maghrib. Aaah alhamdulillaaah senangnya berada di rumah lagii.. Badan capek, kaki pegel tapi hati senaang.. Saat anak2 ditanya, mau pergi camping lagi nggaaak? Mereka serentak menjawab, Mauuu.. tapi harus ada bakar jagungnya yaa..! hehehe..sipp Insya Allah..
Sekedar tips untuk yang ingin camping bersama anak.
- Kalau ingin camping di Ranca Upas, saya tidak merekomendasikan saat weekend karena akan sangat ramai. Saat saya tiba di sana minggu siang, kondisi nya agak crowded dan yang membuat kurang nyaman adalah banyaknya sampah2 yang bertebaran di sekitar tenda2. Begitu pun di kolam renang air hangatnya.. Banyaak sekali sampah.. Prihatin banget dengan kebiasaan orang2 kita yang masih suka nyampah seenaknya, bahkan di tempat seindah ini.. Pihak pengelola juga seharusnya memberi perhatian pada masalah sampah ini.
- Camping keluarga saat weekdays di Ranca Upas bisa jadi pilihan, tapi lebih oke lagi kalau anda berangkat camping bersama keluarga lainnya. Karena saat weekdays biasanya Ranca Upas sepi sekali. Kalau kita pergi sendirian bisa2 cuma kita satu2nya pengunjung yang camping di sana saat itu. Sebenernya aman2 aja sih, bagi orang2 pemberani mungkin gak masalah. Tapi kalau bagi kami rasanya akan lebih nyaman kalau ada 'tetangga'nya.. ^_^
- Kalau waktu yang tersedia untuk camping hanya saat weekend, lebih baik ke Grafika Cikole atau Batutapak Camping Ground. Walau sedikit lebih mahal tapi kebersihan dan kenyamanan insya Allah lebih terjamin.
- Perlengkapan yang harus dibawa saat camping dengan anak2:
* Pakaian hangat : baju lengan panjang, jaket, kaus kaki, sarung tangan, kupluk.
* Peralatan mandi, lotion, minyak kayu putih.
* Handuk
* Tissue kering dan basah
* Antiseptic gel untuk cuci tangan, misal : antis, dettol dll
* Snack yang cukup
* Selimut tebal
* Sendal jepit atau sepatu boots karet lebih ok (untuk mondar mandir ke toilet)
* obat2an dan alat2 P3K
* Tikar, bangku lipat
* Permainan outdoor seperti bola, raket, frisbee. Sepeda juga boleh kalau gak repot.
* Bawa cash yang cukup karena di sana gak ada atm.
* Bensin diisi yang penuh karena pom bensin juga agak jauh.
* Kalau mau lebih hemat, bawa kasur lipat sendiri dari rumah. Jangan lupa seprei dan bantalnya.
* Isi baterai hp dan kamera penuh2, hemat2 pakai hp, dan bawa power bank karena di sana ga ada colokan listrik. Kalau di Cikole dan Batutapak sih disediakan colokan listrik..
Oke deeh.. semoga informasi ini berguna yaa.. Happy camping everyone.. ^_^ and pleasee... Jaga kebersihan di manapun kita berada yaa.. Buang sampah sembarangan..? Aiih, enggak bangettt..
Pssttt..strawberry dan blackberry yang kita beli di ciwidey akhirnya jadi dibikin hiasan untuk cheesecake dan hasilnyaa..cakeefff... Pamer fotonya aahh... ^_^
"Saat packing, Papa sudah wanti2 agar jangan bawa barang terlalu banyak.. " hmmmm sama banget dg Papa yg disini mama Anya :D
ReplyDeletehihihi..sepertinya semua bapak punya pemikiran yg sama untuk masalah ini yah bun.. ^_^
DeleteMba Ecy, I'm a huge fan of your family's journeys.. salah satu agenda libur akhir tahun saya mau ngubeg2 blog ini. heheheh...
ReplyDeleteKemarin lagi browsing nyari info tentang liburan sama anak ke kebun raya cibodas, eh ketemu artikel Mba. Karena oke bgt saya buka lagi beberapa destinasi murmer lainnya, dan semua kerennn... dan sekarang bingung jadinya mau kemana. hehe..
Thanks ya..
-mamaksikeo-
This comment has been removed by the author.
Deletehai Mbaa.. duh senangnya saya klo blog ini bisa diambil manfaatnya oleh yang membaca.. selamat liburan ya mbaa.. believe me, kemanapun liburannya bila perginya bersama orang2 tercinta insya Allah pasti berkesan dan menyenangkan.. salam buat keluarga yaa.. terima kasih sudah mampir.. ^_^
DeleteWahh.... Kerennn bgt Bu....
ReplyDeleteTerima kasih, pak..
DeleteSalam kenal Mba Ecy... seru banget baca cerita camping keluarga mba... jadi tambah pengen nih secara lagi cari2 info untuk acara camping perdana juga. tfs mbak :)
ReplyDeleteSama2 mba.. terima kasih sudah mampir.. semoga campingnya menyenangkan yaa..
DeleteWah, jadi mikir deh buat ajak si kecil camping disini..
ReplyDeletetunda dulu kali ya, nunggu agak gedean
:)
Kalau masih terlalu kecil mungkin bisa diajak ke tempat yg lebih kids friendly.. ^_^
DeleteHalo salam kenal yah. ak mau tanya range harga makan siang diwarung2 ranca upas berapaan yah? kalau mau foto dengan rusa dan kasi makan apa harus bayar yah? makasih info nya yah
ReplyDeleteHalo salam kenal juga mba.. Klo harga makanan di warung sih murah sekitar 10-20 rb mba. Klo ke penangkaran rusa nya gratis.. cukup bayar 5000 utk wortel makanan rusanya.. ^_^
DeleteMba...lengkap banget review nya.
ReplyDeleteTerbantu banget.
Thaks a lot :)
Alhamdulillah senangnya.. sama2 mba.. terima kasih sudah mampir.. ^^
DeleteMba... saya rencana mau berangkat ke Ranca Upas liburan nanti.
ReplyDeleteThanks buat reviewnya. Menolong banget :)
Terima kasih sudah mampir.. semoga campingnya menyenangkan yaa.. ^^
Delete