Skip to main content

Weekend Getaway ke Bandung (part 2) : Observatorium Bosscha dan Pesantren Kreatif iHAQi




Begitu bangun tidur, anak2 sudah nodong minta renang. Padahal kolam renang baru buka jam 7 pagi. Pas kita ke bawah dan clingak clinguk, bener aja belum ada petugasnya. Tapi karena kita mau cepat2 supaya bisa ke Bosscha tepat waktu, akhirnya kita nyemplung aja walo belum jam 7. Hehehe..

Walaupun udara pagi itu dingin banget, tapi karena air kolamnya anget jadi ngga masalah deh. Anak2 bisa berenang sepuasnya tanpa takut masuk angin.


Papa niup pelampung untuk Adysa 


asyik banget

Setelah puas berenang, kami ganti baju dan langsung sarapan. Menu breakfast buffet di hotel ini cukup bervariasi. Komplit plit.., yang tradisional ada.. yang internasional pun banyak. Bread stationnya lengkap, ada omlet tentu saja, plus waffles dan pancakes. Ada macem2 cereal juga, salad station, vegetarian station, ada steamboat dan mie kangkung daan anak2 girang banget pas lihat sushi. Pas kita tanya sushinya pake mirin apa ngga, chefnya jawab aman. Wah, langsung sikat deh..

Yang tradisionalnya ada nasi kuning lengkap dengan printilannya, kue2 kampung kayak kue sarang semut, batagor, bubur sumsum dan aneka bubur manis lainnya, bubur ayam, daan jamu..! Kurang komplit apa coba..

Yang paling bikin anak2 heboh adalaah.. si chocolate fondue..! Soalnya di hotel2 lain kan belum pernah nemu yang beginian, jadi aja mereka senangnya minta ampun. Langsung lah bolak balik nyelupin marshmellow dan meringue ke air mancur coklat itu. Kesempatan banget mereka. Ya ya puas2in lah yaa anak anak.. mumpung deh mumpuung.. 
we love our bfast menu 


girang amat mukanya



mie kangkung campur batagor, plus sosis, tomat ceri dan bread pudding..
sak karep..! wkwk
Alhamdulillah kenyang dan nyenengin banget sarapannya. Kami lalu segera naik ke kamar dan bersiap2 berangkat ke Bosscha.

 Oh iya, ada alasannya kenapa kami memilih hari sabtu untuk ke Bosscha. Karena hari sabtu ini dikhususkan untuk kunjungan keluarga, perorangan dan rombongan kecil yang kurang dari 20 orang. Lebih jelasnya boleh lihat jadwal kunjungannya di sini yaa.

Jalan ke Bosscha sebenernya ngga susah dicari. Tinggal cari aja plang gede Floating Market, nah masuk situ lalu terus lagi sedikit, jangan masuk ke parkiran floating marketnya tapi. Jalannya cukup sempit, untuk dua mobil sih bisa tapi mepett banget. Jadi kudu hati2. Kalau bawa mobil pribadi, kita bisa parkir di dalam halaman Observatorium. Tapi kalau bus besar sih biasanya parkir di gerbang bawah, lalu para penumpang melanjutkan berjalan kaki ke observatorium sekitar 800 m.

Nyampe Bosscha, kami langsung membeli tiket, harganya 15 ribu saja per orang. Untunglah kami ngga terlambat, sesi pertama baru akan dimulai beberapa menit lagi. Kami pun berjalan tergesa takut ketinggalan. Di kanan kiri jalan, tampak bangunan2 tua tapi artistik. Ternyata bangunan2 itu juga merupakan tempat peneropongan karena di dalamnya ada teleskop2.

Semakin masuk ke dalam barulah terlihat sebuah gedung putih berkubah bulat yang selama ini hanya bisa kami lihat di TV. Namanya gedung Kupel. Hwaa..baguss deeh.. Anak2 senang banget bisa melihat langsung bangunan yang mereka tonton di film kesukaan mereka itu. Gedung putih ini tampak serasi dengan sekelilingnya yang hijau.

Setelah foto2 sebentar, kami bergegas masuk. Ternyata di dalam, penjelasan tentang Observatorium sudah dimulai. Seorang peneliti muda tampak berdiri di tengah2 ruangan, persis di bawah sebuah teleskop besar yang sukses membuat kami terpana.

nyampe Bosscha

bangunan2 di area observatorium, ada gedung Bamberg, gedung multimedia dan toko souvenir. 

foto dulu sebentar sebelum masuk mumpung lagi sepi 


Penjelasan tentang seluk beluk Observatorium ini disampaikan dengan kalimat2 yang ringan tapi tetap menarik dan tidak membosankan. Diselingin joke2 yang lucu, membuat anak2 bersemangat menyimaknya. 

Jadi di Observatorium Bosscha  (baca : bos-ka, bukan bossya atau bos-ca) ini ada beberapa teleskop dengan bermacam2 fungsi. Ada teleskop yang khusus meneropong bulan, ada yang khusus meneropong surya, planet2, dan lain2. Teleskop yang paling besar dan terkenal adalah yang ada di dalam gedung Kupel ini, namanya teleskop Zeiss (baca : Cais).

Nama Bosscha sendiri diambil dari nama penyandang dana terbesar yang mendirikan tempat ini. Nama lengkapnya Karel Albert Rudolf Bosscha. Beliau bukan seorang astronom, bukan pula seorang ilmuwan. Beliau adalah seorang pengusaha perkebunan teh yang kaya raya yang bersedia menyumbangkan sebagian hartanya untuk membangun observatorium ini. 

Mas Peneliti sedang memberi penjelasan


antusias menyimak

Kupel ini beroperasi sejak tahun 1920-an. Teknologinya cukup canggih di jaman itu. Kubahnya bisa dibuka dan ditutup dengan tombol, atap kubah juga bisa berputar sesuai kebutuhan. Dan lantai yang berada di bawah teleskop bisa diatur naik turun untuk memudahkan para peneliti saat meneropong. Canggih ya..?

Kami tercengang cengang dan tak henti mengucapkan kata 'woow' atau 'masya Allah' tiap mendengar informasi keren yang disampaikan. Fakta2 bahwa terdapat milyaran bintang yang telah berhasil diamati oleh manusia, dengan jarak sekian milyar tahun cahaya satu sama lain. Bahwa ternyata planet atau bintang yang dilihat sekarang itu ternyata adalah cahaya masa lalu. Dan banyaak lagi fakta2 keren yang disampaikan oleh Mas Peneliti. Seru deh pokoknya..

Oh iya, karena meneropong benda2 angkasa membutuhkan kondisi yang gelap sementara di Lembang sudah terjadi polusi cahaya akibat banyak hotel dan tempat wisata, maka rencananya akan dibuat observatorium baru di NTT. Mudah2an segera jadi yaa..


mama n kids by teleskop Zeiss 

Setelah dari Kupel, kita diajak ke ruang Multimedia. Di sana kita bisa menonton video tentang alam semesta sambil diberi penjelasan2 oleh seorang mahasiswi astronomi. Kita bisa saksikan betapa bumi kita ini hanya setitik kecil dari milyaran bintang yang ada di alam semesta ini. Masih sanggup sombong kah kita? hikss.. jewer telinga sendiri.

Kelar dari multimedia, kita foto2 lagi deh.. Suasana di observatorium ini enak banget. Sejuuk bikin betah. Kita bisa duduk2 gelar tiker di rerumputan sekitar Kupel. Sayangnya kemarin ngga bawa tiker. Kalo bawa kan enak bisa leyeh2 sambil memandang2 gedung Kupel yang cantik.


pose ala2

papa n kids 


Ngga lama, dateng serombongan orang2 yang ternyata dari komunitas menggambar sketsa. Mereka lalu duduk di rerumputan dan mulai menggambar gedung Kupel. Mba Anya dan Adysa yang tertarik pingin ikut menggambar akhirnya diberi kertas dan pensil oleh seorang Bapak yang baik hati. Jadilah mereka ikutan duduk dan menggambar. Seru juga, mereka jadi punya pengalaman menggambar rame2 di alam terbuka.

banyak orang duduk2 sambil gambar

komunitas menggambar

ikut nggambar juga 


seruu

Lalu kami berjalan2 ke bagian samping gedung Kupel. Ternyata di sana ada beberapa rumah berwarna putih. Pas diperhatikan lagi, eh kok mirip rumahnya bang Codet yang di film Iqro' itu yah.. ah jangan2 bener. Foto dulu ah.. hihi

rumah yang dicurigai adalah rumah bang codet

Karena langit sudah mulai gerimis, kami memutuskan beranjak dari Bosscha. Alhamdulillah menyenangkan sekali di sana.. kami banyak mendapat wawasan dan pengalaman baru..
happy us 

Next stop adalah.. Pesantren Kreatif iHAQi di bilangan Punclut. Wah, rute ke sana dari Bosscha ternyata cukup membingungkan. Apalagi mbak2 GPS ini suka ngawur nunjukin jalannya. Setelah banyak nyasar, akhirnya kita telfon deh admin iHAQi nya. Alhamdulillah ngga berapa lama bisa nyampe juga.

SMP Kreatif iHAQi Boarding School
Jl. Bukit Raya Atas No. 575 RT 02/ RW 10
Punclut, Ciumbuleuit, Cidadap, Bandung 40142
Call Center : 08112245858

iHAQi adalah pesantren yang baru akan berjalan tahun ini. Konsepnya seru dan fun. Cocok banget sama anak2 ini. Pendiri dan pembinanya adalah Ustadz Erick Yusuf yang suka nongol di TV. Beliau sangat ramah dan informatif. Beliau yang memandu kami langsung melihat2 seluruh pelosok pesantren.

pesantren iHAQi


berkeliling dipandu ustadz Erick

asramanya

Lokasi pesantrennya pun enak. Pemandangan dari ruang kelas adalah lereng dan bukit yang hijau. Duh pasti enak ya belajar dalam suasana sejuk segar kayak gini. Aku cukup tertarik dengan metode belajar yang diterapkan di sini. Nyambung dengan metode belajar sekolahnya anak2 yang sekarang.

gedung sekolah

Puas meninjau iHAQi dan mendapat tausyiah2 menarik dari ustadz Erick, kamipun pamit. Karena asyik melihat2 pesantren tadi, ngga nyadar kalo belum makan siang. Pas di mobil baru berasa laper. Akhirnya kita putuskan makan di salah satu warung nasi timbel yang banyak berderet di sepanjang Punclut ini. Tadinya pingin ke cafe2 kekinian yang heboh di sosmed itu sih, tapi karena naga di perut udah goyang dangdut, akhirnya cari yang deket ajalaah.

Kamipun memilih warung yang paling deket dari pesantren. Milihnya capcipcup aja, abis ngga tau yang mana yang enak. Kitapun masuk dan memesan beberapa lauk yaitu ayam goreng, belut goreng, gurame goreng, sate kulit dan tahu goreng.  Ternyata di sini hanya ada lauk yang dibakar, goreng dan pepes aja. Ngga ada yang berkuah anget2 kayak sop iga atau soto2an gitu. Atau seenggaknya sayur asem deh. Rupanya sayurnya hanya lalapan saja. Yowes.. gak papa..


Kami memilih duduk di lantai atas biar bisa lebih leluasa memandangi pemandangan bukit yang cantik. Nggak lama, makanan pun datang. Lauk yang kita pesan tadi hadir bersama nasi merah, lalapan dan sambel. Waah, terlihat menggoda sekali..

soo yummy

Untung anak2 ngga pada protes kenapa nasinya nasi merah. Surprisingly makanannya enaak.. Lauknya sedep, sambelnya mantep. Lalapannya juga segar. Anak anak makan dengan lahapnya. Ngga tau apa karena doyan atau karena laper. Suasana sekitar juga mendukung banget untuk nambah nasi berkali kali. Udaranya sejuk, pemandangannya cakep, makanannya enak.. alhamdulillah nikmatnya ya Allah..


nomnomnom

Perut kenyang, hatipun senang. Tibalah saatnya kami balik ke hotel karena si Papa udah kecapekan nyetir terus seharian. Tak lupa mampir indomaret dulu beli camilan dan popmie untuk makan malam. Yaa, makan malamnya pake popmie aja ya nak anaak. Udah ngga ada tenaga lagi mau keluar2. Makan popmie sambil leyeh2 di balkon melihat kolam renang yang cantik juga ngga kalah asyik, alhamdulillah.. ^^ 

dinner popmie di balkon 
simak cerita seru part 1 di sini
dan part 3 di sini

Comments

Popular posts from this blog

Liburan Keluarga di Ciater Camping Park ( Part 1)

Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga liburan bareng sepupu2. Udah lamaa direncanakan, tapi tau sendiri deeh gimana susahnya ngatur skejul. Jangankan liburan yang nginep, mau ketemuan aja jarang2 bisanya, padahal cuma 3 keluarga loh inii. Duh duuuh nasib orang Jakarta yaa.. Setelah silaturahim pas lebaran kemarin,  kamipun sepakat untuk merencanakan lagi liburannya dengan serius. Lalu kami membuat WA grup dan diskusi dilanjutkan di sana. Awalnya kami merencanakan liburan ke Teluk Kiluan di Lampung, pas lihat peta loh kok jauh. Trus ganti tujuan ke Ujung Kulon, eh masih berasa jauh juga. Ganti lagi ke Anyer, ah kayaknya kurang sreg. Pindah tujuan ke Garut, tapi kok ngga nemu tempat nginep yang sesuai kemauan kita.  Akhirnya setelah browsing2 lagi, ketemulah si Ciater Camping Park ini di blognya tesyaskinderen dan aku langsung jatuh hati.  Langsung deh aku lempar ke grup dan direspon baik oleh yang lain. Sebelum berubah pikiran lagi, cusss ketok palu deh.. Bismillah, kita campi

My Umroh Journey (Part 3)

Day 3, Pemaknaan Kota Mekkah-Berkunjung ke Peternakan Unta-Ambil Miqot di Hudaibiyah-Umroh yang kedua. Hari selanjutnya, kami dijadwalkan mengikuti pemaknaan kota Mekkah di suatu gedung pertemuan, kemudian mengunjungi peternakan unta dan mencicipi susu unta segar, serta mengambil miqot di mesjid Hudaibiyah yang tak jauh dari peternakan unta dan kemudian langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh yang kedua. Menurut perkiraan, hari ini seharusnya adalah tanggal 1 Ramadhan. Namun ternyata semalam setelah menunggu2 pengumuman dari pemerintah Arab Saudi, 1 Ramadhan ternyata jatuh pada besok harinya. Padahal semalam setelah makan malam kita langsung ngacir ke mesjid bersiap2 hendak sholat taraweh. Pagi2 setelah sarapan, kami lalu berkumpul di lobby kemudian berangkat naik bus ke gedung pertemuan. berkumpul di lobby  Itulah pertama kali aku menyaksikan suasana kota Mekkah pada siang hari di luar area hotel dan Masjidil Haram. Disana sini masih banyak re

My Umroh Journey (Part 1)

Bismillahirrahmanirrahim.. Wah akhirnya ada kesempatan juga buat nulis pengalaman umroh kemarin. Sebenernya gak sibuk2 amat sih, cuma entah kenapa tiap akan mulai menulis, rasanya susaaaah banget menemukan kalimat2 yang sesuai. Segudang ide tulisan udah rebutan pingin keluar dari otak, tapi tiap mau mulai selalu ada perasaan takut..cemas.. Takut kalau2 cerita yang ingin disampaikan malah terkesan pamer dan riya. Cemas jika kalimat2 yang aku tulis ada yang malah menyinggung atau membuat yang membaca menjadi tak berkenan..  kalau sudah begitu, maka mood menulis buyar sudah.. suatu saat pas mood udah baik lagi dan mulai semangat nulis..eeeh krucils ku yang malah gak bisa diajak kompromi..  Hehe.. Alhamdulillah akhirnya sekarang ada waktu luang dan mood sedang bagus.. Oh iya pertama2 saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar2nya jika kalimat2 dalam cerita saya ini ada yang tidak berkenan di hati teman2. Sungguh saya tidak bermaksud apa2 selain ingin berbagi cerita d