Skip to main content

Camping di Situgunung (part 1)


Masya Allah, kangennyaa pingin travelling. Virus corona ini bener bener bikin pusing semua orang. Berbulan bulan ngga bisa kemana mana. Silaturahmi dengan keluarga pun terpaksa ditunda. 

Sehari setelah Idul Adha kemarin akhirnya kami memutuskan untuk camping bersama sepupu sepupu yang tinggal di Jakarta. Sekalian perpisahan dengan salah satu sepupu yang mau balik ke Medan for good.

Awalnya kami pingin camping di daerah Bogor, tapi akhirnya kami memilih Situgunung karena daerahnya masih zona hijau. Selain itu, kami juga ingin menjajal suspension bridgenya. Jembatan gantung yang baru diresmikan tahun 2019 lalu itu merupakan yang terpanjang di Asia Tenggara. Wah penasaran dooong. 

Kami berangkat dari rumah pagi pagi habis subuh karena tak ingin terjebak macet. Lewat tol Bocimi, keluar di Cigombong lalu ke kiri. Dari exit Cigombong ke Situgunung jaraknya sekitar 40 km-an lagi. Macet macet sedikit saat melintasi pasar. Selebihnya lancar saja. Total perjalanan kami dari rumah di Jagakarsa ke Situgunung sekitar 2 jam 45 menit. 

Tiba di sana, kami langsung bertemu dengan Mas Yandi (0857 5997 6870), beliau adalah petugas yang membantu kami mengurus tiket masuk, sewa tenda, lampu, dan hal lain yang menyangkut kebutuhan kami selama camping di sana. Kami mengambil paket camping plus tiket masuk suspension bridge. Alhamdulillah terbantu sekali. 

Mas Yandi juga bersedia membantu membawakan barang barang dari mobil ke tenda. Walaupun jaraknya tak terlalu jauh, tapi jalannya menanjak. Jadi lumayan juga kalau bolak balik. Untung saja ada bala bantuan. Hahaha... camping kok ngga mau susah ya. 

Sebelum nanjak, pose dulu 

Kami kebagian lahan di area Bagedor, tak jauh dari gerbang masuk. Ternyata di sana sudah lumayan banyak yang camping. Untung sudah minta tolong Mas Yandi untuk mencarikan spot camping yang strategis, yaitu yang tak jauh dari toilet. Kalau ngga, mungkin kami sudah ngga kebagian spot. 

Tak lama rombongan dari Bekasi pun tiba. Mereka membawa tenda sendiri jadi tak perlu menyewa tenda. Setelah duduk sebentar, pemasangan tenda pun dimulai. Mas Yandi dan seorang temannya juga ikut membantu memasang tenda. Beberapa saat kemudian, tenda pun selesai dipasang. Rombongan dari Fatmawati pun sudah tiba. Yeayy sudah komplitt..! Saatnya ngobrol dan bersantai. 





Kegiatan hari pertama hanya bersantai di tenda saja. Ngobrol seru karena sudah lama sekali tak bertemu. Leyeh leyeh, makan makan, ulang lagi sampai malam. Masya Allah nikmatnya. 






Kami membawa peralatan masak dan bahan bahan makanan dari rumah. Selain lebih nikmat dan hemat, tentu saja acara camping jadi lebih seru. 


Ransum kami selama camping : Korean garlic bread, beef yakiniku, balado udang telur puyuh, mie bakso dan banyak lagi yang ngga sempet difoto. Yummm bangett. 






Anak anak juga asyik bermain frisbee. Semakin sore, udaranya semakin sejuk. Nyaman sekali. 



Foto yang komplit dulu dong selagi santai. 


Malamnya kami membakar sosis dan ayam. Udara yang semakin dingin sangat cocok dijadikan alasan untuk mengunyah terus. Masya Allah



Kelar bebakaran dan makan malam, kamipun memutuskan untuk istirahat. Besoknya pagi pagi sekali kami mau ke suspension bridge dan curug sawer, jadi harus tidur cepat biar ngga kesiangan. 

Part 2 bisa disimak di sini yaah. 







Comments

Popular posts from this blog

Liburan Keluarga di Ciater Camping Park ( Part 1)

Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga liburan bareng sepupu2. Udah lamaa direncanakan, tapi tau sendiri deeh gimana susahnya ngatur skejul. Jangankan liburan yang nginep, mau ketemuan aja jarang2 bisanya, padahal cuma 3 keluarga loh inii. Duh duuuh nasib orang Jakarta yaa.. Setelah silaturahim pas lebaran kemarin,  kamipun sepakat untuk merencanakan lagi liburannya dengan serius. Lalu kami membuat WA grup dan diskusi dilanjutkan di sana. Awalnya kami merencanakan liburan ke Teluk Kiluan di Lampung, pas lihat peta loh kok jauh. Trus ganti tujuan ke Ujung Kulon, eh masih berasa jauh juga. Ganti lagi ke Anyer, ah kayaknya kurang sreg. Pindah tujuan ke Garut, tapi kok ngga nemu tempat nginep yang sesuai kemauan kita.  Akhirnya setelah browsing2 lagi, ketemulah si Ciater Camping Park ini di blognya tesyaskinderen dan aku langsung jatuh hati.  Langsung deh aku lempar ke grup dan direspon baik oleh yang lain. Sebelum berubah pikiran lagi, cusss ketok palu deh.. Bismillah, kita campi

My Umroh Journey (Part 3)

Day 3, Pemaknaan Kota Mekkah-Berkunjung ke Peternakan Unta-Ambil Miqot di Hudaibiyah-Umroh yang kedua. Hari selanjutnya, kami dijadwalkan mengikuti pemaknaan kota Mekkah di suatu gedung pertemuan, kemudian mengunjungi peternakan unta dan mencicipi susu unta segar, serta mengambil miqot di mesjid Hudaibiyah yang tak jauh dari peternakan unta dan kemudian langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh yang kedua. Menurut perkiraan, hari ini seharusnya adalah tanggal 1 Ramadhan. Namun ternyata semalam setelah menunggu2 pengumuman dari pemerintah Arab Saudi, 1 Ramadhan ternyata jatuh pada besok harinya. Padahal semalam setelah makan malam kita langsung ngacir ke mesjid bersiap2 hendak sholat taraweh. Pagi2 setelah sarapan, kami lalu berkumpul di lobby kemudian berangkat naik bus ke gedung pertemuan. berkumpul di lobby  Itulah pertama kali aku menyaksikan suasana kota Mekkah pada siang hari di luar area hotel dan Masjidil Haram. Disana sini masih banyak re

My Umroh Journey (Part 1)

Bismillahirrahmanirrahim.. Wah akhirnya ada kesempatan juga buat nulis pengalaman umroh kemarin. Sebenernya gak sibuk2 amat sih, cuma entah kenapa tiap akan mulai menulis, rasanya susaaaah banget menemukan kalimat2 yang sesuai. Segudang ide tulisan udah rebutan pingin keluar dari otak, tapi tiap mau mulai selalu ada perasaan takut..cemas.. Takut kalau2 cerita yang ingin disampaikan malah terkesan pamer dan riya. Cemas jika kalimat2 yang aku tulis ada yang malah menyinggung atau membuat yang membaca menjadi tak berkenan..  kalau sudah begitu, maka mood menulis buyar sudah.. suatu saat pas mood udah baik lagi dan mulai semangat nulis..eeeh krucils ku yang malah gak bisa diajak kompromi..  Hehe.. Alhamdulillah akhirnya sekarang ada waktu luang dan mood sedang bagus.. Oh iya pertama2 saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar2nya jika kalimat2 dalam cerita saya ini ada yang tidak berkenan di hati teman2. Sungguh saya tidak bermaksud apa2 selain ingin berbagi cerita d