Kopi Klotok berada di Jalan Kaliurang, Jogjakarta. Buka dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Kata Papa, kita lebih baik pagi2 ke sana biar bisa lesehan deket sawah karena udaranya masih sejuk. Kalau siang2 soalnya bakal panas. Maka berangkatlah kami ke sana pagi2.
Tiba di sana, parkiran sudah terlihat penuh. Untunglah masih dapat space parkir. Kami lalu bergegas mencari tempat duduk di area lesehan dekat sawah. Alhamdulillah masih ada tempat kosong.
Bangunan utama di Kopi Klotok adalah rumah joglo dengan detail dan ornamen jaman dulu. Dilengkapi pemandangan sawah dan pohon2 kelapa, kesannya jadi ndesoo banget. Nyenengin deh.
Menu favorit yang bisa dipesan di sini selain kopi, adalah pisang goreng. Pisang gorengnya sebenernya simpel aja, tapi karena kondisinya masih anget dan dimakan di suasana yang nyenengin kayak gini, jadinya enak banget itu pisang.
Selain pisang goreng juga ada nasi dan aneka macam sayur dan lauk ala masakan rumahan jadul. Sayurnya ada lodeh, sop dan sayur asem. Lauknya telur dadar krispi, tempe garit, ikan goreng, aneka baceman, dll. Kalau mau makan nasi, kita harus ambil sendiri ala prasmanan. Mau sayurnya dicampur ke nasi atau dipisah di piring lain, bebas sesuai selera.
Area makan terbagi 4; area lesehan di luar, area duduk di teras, di ruang depan, dan di dapur. Yang menjadi favorit pengunjung tentu saja area lesehan di luar. Makanya waktu paling tepat ke sini adalah pagi2 atau sore hari biar ngga kepanasan.
Saat tiba giliranku, agak bingung juga mau ambil sayur dan lauk apa. Kata Papa sih primadonanya lodeh dan telur dadar krispi. Akupun lalu mengambil nasi dengan lodeh tempe lombok ijo, ikan goreng pindang, dan tempe garit untukku. Lalu nasi dengan lodeh kluwih, telur dadar krispi dan tempe garit untuk Papa.
Masya Allah, makanannya memang enak banget ternyata. Rasa lodehnya juara..! Gurih dan sedikit pedas, serasi dengan lauk tempe, ikan goreng serta sambal yang kupilih di piringku. Sementara lodehnya Papa sepertinya ngga pedas, dan Papa sangat menikmati lauk telur krispinya. Alhamdulillah..
Aku menikmati tiap suapan di piringku dengan khusyu'. Mungkin karena inilah si Papa kekeuh ngajakin aku. Karena blio tahu klo istrinya pasti suka dengan makanan dan suasana di sini. Makasih yaa zheyenkkuuhh..
Selesai makan, kami lalu foto2 sebentar. Kemudian langsung membayar ke kasir. Ternyata sistem kepercayaan di sini sangat kuat. Kasir hanya menghitung berdasarkan yang kita sebut aja. Tak ada bon, tak ada daftar pesanan. Hebat lah pokoknya.
Oh iya, makanan di sini ngga bisa dibawa pulang ya. Semua makanan dan minuman harus dimakan di tempat. Mungkin untuk menjaga 'rasa' dan 'kesan' dari warung ini, atau bisa juga untuk menjaga stock biar ngga kehabisan. Yang pasti memang bakal beda sih kalau makanannya dibawa pulang. Suasananya itu loooh.. nyenengiin.
Yang lagi liburan ke Jogja jangan lupa mampir ke sini yaa. Mantapp pokoknya.
Thanks for sharing,,
ReplyDelete