Skip to main content

Pelepasan Kelas Saturnus 2018


Kami turun dari mobil dan memasuki pekarangan sekolah dengan sambutan hangat dari kakak2 seperti biasa. Seorang kakak yang ramah lalu membimbingku menuju area absensi. Di sana ada sebuah kanvas yang ditempel kertas karton berwarna coklat dan hijau serupa pohon dan rumput. Absensi di acara2 pelepasan Tetum memang selalu unik dan menyenangkan. Aku lalu diminta menuliskan sebuah kalimat pendek di sepotong karton hijau mirip daun. Setelah berfikir sejenak, lalu aku dengan mantap menuliskan : Cinta Tetum Selamanya. Ya, tak ada kalimat lain selain kalimat itu yang mampu menjabarkan perasaanku sore itu. 


Mataku langsung tertuju ke area bukit yang berada persis sebelah kiri setelah pintu masuk. Area itu telah dihias jadi bagus sekali, ada dua pohon dengan foto2 dan lampu2 kecil di antara ranting2nya. Foto2 ceria anak2 dari awal mereka kelas 1 hingga sekarang, tampak menarik sekali untuk diamati satu demi satu. Area tangga juga dihiasi dengan kain2 shibori hasil karya anak2. 




Di area tempat duduk dekat pohon bambu ada booth buku Sastrunus dan buku2 Tetum lainnya. Di booth itu, kak Dewi menjelaskan tentang alur pembuatan buku Sastrunus tahun ini. Buku Sastrunus? Apa sih itu..? Buku Sastrunus adalah buku berisi cerita pendek dan gambar2 karya anak2 Saturnus. Sastrunus merupakan kepanjangan dari Sastra Saturnus. Buku ini dibuat sebagai versi lain buku tahunan. Biasanya kan buku tahunan hanya berisi foto2 dan biodata anak, tapi di Tetum buku tahunannya memuat hasil karya anak2 berupa cerita pendek dan gambar2. Buku ini sudah ber-ISBN loh. Keren ya? 


 Kami lalu turun menuju amphitheater yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa menjadi venue yang indah. Indah karena dibuat dengan sederhana dan natural sekali. Panggungnya telah dihias dengan atap dan latar belakang kain putih yang kontras dengan rerumputan hijau dan pepohonan di sekelilingnya. Huruf2 bertuliskan kata SASTRUNUS 2018 berwarna emas di bagian depan panggung memberi sedikit sentuhan modern. Bagus sekali. Cuaca sore itu pun sangat mendukung. Adem dengan semilir angin sesekali. Alhamdulillah.. 


Area tempat duduk penonton telah ditempelkan tulisan2 nama keluarga masing2 anak. Kami pun duduk di sana sambil menanti keluarga lain datang dan acaranya dimulai. Tak sabar rasanya ingin segera menyaksikan penampilan anak2. Setelah jam menunjukkan waktu pukul 4 kurang, barulah acara dimulai. Yeayy..! 






Acara dibuka dengan lantunan nada2 indah dari organ yang dimainkan Ryo. Penonton tampak senyap menikmati nada demi nada. Setelah itu, Wafi berjalan ke panggung dan membacakan doa.

Kak Syaiful dan bu Win lalu maju ke panggung sebagai MC. Kak Syaiful adalah kakak pendamping kelas Jupiter dan Bu Win adalah petugas bagian administrasi. Ya, Tetum selalu memberikan kesempatan bagi siapapun untuk tampil dalam acara2. Jadi teringat Family Gathering bbrp tahun lalu. Pak Toyimin, Pak Is, Bu Win, Kak Erwin, Pak Hendrik, dkk yang merupakan petugas security, petugas antar jemput, dan petugas bersih2 di Tetum tampil bermarching band dengan penuh percaya diri. Surprised dan bahagia sekali menyaksikannya. 




Duo MC melakukan tugasnya dengan oke. Mereka sukses berimprovisasi dengan kocak dan menghibur. Acara selanjutnya adalah monolog yang dibawakan oleh Givanya, diiringi musik dari organ yang dimainkan Ryo. Judul monolognya : Aku yang Dulu dan Sekarang. Mba Anya bermonolog tanpa teks. Dia bercerita tentang dirinya yang dulu, yang sangat pemalu, tak percaya diri, pendiam dan dingin, hingga dirinya sekarang yang sudah lebih percaya diri, hangat dan senang berteman. Itu semua tak lepas karena support yang diberikan teman2 sekelas dan kakak2 gurunya. Aku mendengarkan ceritanya dengan penuh haru. I know exactly about that story, karena akulah yang mendampinginya melewati semua itu. Akulah yang menemaninya dan berjuang bersamanya. Tak terasa ada air yang menggenang di sudut mata. 

Acara selanjutnya adalah drama musikal tentang persahabatan yang dibawakan oleh Fara, Anya, Givanya, Yoko, Naufal, Athar, Farrel dan Rafaza. Mereka tampil dengan luwes dan alami. Selanjutnya ada kuis tebak2an yang dibawakan dengan super kocak oleh Aliif, Danta dan Wafi. Penonton sukses tertawa terpingkal2 dibuatnya. Kemudian ada dialog antara Farrel dan Rafaza tentang "Aku Senang Belajar", dialog antara Musa dan Adrian tentang "Aku bertumbuh", lagu Hymne Guru yang dinyanyikan semua anak, juga lagu Kisah Klasik untuk Masa Depan yang dinyanyikan anak2 dengan iringan petikan gitar Yoko. Masya Allah, keren..! 






 Setelah kata sambutan dari Kak Endah dan beberapa kata sambutan lain, akhirnya tibalah saatnya performance terakhir. Khansa tampil menunjukkan gambar hasil karyanya. Lalu ia memanggil semua temannya ke panggung, kemudian mereka menyanyikan lagu "Ayah" dan "Bunda" bersama2. Aaah, ini super bikin meleleh. Semua ibu tampak mengeluarkan tissue dan menyeka mata mereka yang basah. Sementara para ayah menyaksikannya dalam haru. Bagaimana tidak, anak2 yang dulunya kecil mungil, yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang, pengorbanan, air mata dan doa itu, kini sudah besar dan siap melangkah menuju fase yang lebih kompleks, dunia yang lebih berwarna, jalan yang makin berliku. Yaa Allah, tuntunlah kami selalu agar bisa menjadi orang tua yang baik untuk perjalanan hidup mereka... 


Acara selanjutnya adalah wisuda. Anak2 dipanggil satu persatu ke panggung untuk menerima ijazah kelulusan dan plakat dari sekolah. Dilanjutkan dengan penyerahan kenang2an dari orang tua murid untuk sekolah. Kenang2annya berupa gambar karikatur anak2 dengan tingkah polahnya masing2, yang dibingkai dengan frame putih yang rapi. Juga beberapa buku WHY series untuk mengisi koleksi perpustakaan sekolah. 







Acarapun lalu ditutup oleh duo MC. Sembari menunggu buka puasa, kami lalu berfoto2 mengabadikan momen penting ini. Kakak2 ramai mengucapkan selamat, orang tua pun membalas dengan ucapan terima kasih setulus2nya atas dedikasi kakak2 untuk anak2 kami. Tak lama adzan maghrib pun berkumandang, kami lalu berbuka puasa dengan menyantap makanan yang telah disediakan di area lapangan bola. Rasanya nikmat sekali buka puasa hari ini.









Alhamdulillah, satu fase telah dilalui dengan baik. Terima kasih tak terhingga kepada semua pihak di Sekolah Tetum Bunaya, dari yayasan, kepala sekolah, guru2, security, asisten rumah tangga, juga para orang tua murid, atas supportnya pada mba Anya selama 6 tahun ini. Tak bisa kami jabarkan betapa bahagianya kami melihat dia sekarang. Dia bertumbuh dengan baik dan bahagia di Tetum. Dia melalui sebagian besar masa anak2nya yang berharga juga di Tetum. Sekolah Tetum telah memberinya banyak kesempatan untuk menemukan bakat dan kemampuannya. Sekolah Tetum telah memberinya kepercayaan melakukan banyak peran dan misi sehingga ia bisa belajar banyak dari sana. Kami bersyukur kepada Allah telah menemukan sekolah ini untuk mba Anya. Semoga Sekolah Tetum semakin bertumbuh, menjadi lebih baik, tetap menjadi tempat belajar yang menyenangkan, dan selalu diberikan banyak keberkahan oleh Allah.. aamiin allahumma aamiin.


Cinta Tetum Selamanya.. #sastrunus2018

Comments

Popular posts from this blog

Liburan Keluarga di Ciater Camping Park ( Part 1)

Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga liburan bareng sepupu2. Udah lamaa direncanakan, tapi tau sendiri deeh gimana susahnya ngatur skejul. Jangankan liburan yang nginep, mau ketemuan aja jarang2 bisanya, padahal cuma 3 keluarga loh inii. Duh duuuh nasib orang Jakarta yaa.. Setelah silaturahim pas lebaran kemarin,  kamipun sepakat untuk merencanakan lagi liburannya dengan serius. Lalu kami membuat WA grup dan diskusi dilanjutkan di sana. Awalnya kami merencanakan liburan ke Teluk Kiluan di Lampung, pas lihat peta loh kok jauh. Trus ganti tujuan ke Ujung Kulon, eh masih berasa jauh juga. Ganti lagi ke Anyer, ah kayaknya kurang sreg. Pindah tujuan ke Garut, tapi kok ngga nemu tempat nginep yang sesuai kemauan kita.  Akhirnya setelah browsing2 lagi, ketemulah si Ciater Camping Park ini di blognya tesyaskinderen dan aku langsung jatuh hati.  Langsung deh aku lempar ke grup dan direspon baik oleh yang lain. Sebelum berubah pikiran lagi, cusss ketok palu deh.. Bismillah, kita campi

My Umroh Journey (Part 3)

Day 3, Pemaknaan Kota Mekkah-Berkunjung ke Peternakan Unta-Ambil Miqot di Hudaibiyah-Umroh yang kedua. Hari selanjutnya, kami dijadwalkan mengikuti pemaknaan kota Mekkah di suatu gedung pertemuan, kemudian mengunjungi peternakan unta dan mencicipi susu unta segar, serta mengambil miqot di mesjid Hudaibiyah yang tak jauh dari peternakan unta dan kemudian langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh yang kedua. Menurut perkiraan, hari ini seharusnya adalah tanggal 1 Ramadhan. Namun ternyata semalam setelah menunggu2 pengumuman dari pemerintah Arab Saudi, 1 Ramadhan ternyata jatuh pada besok harinya. Padahal semalam setelah makan malam kita langsung ngacir ke mesjid bersiap2 hendak sholat taraweh. Pagi2 setelah sarapan, kami lalu berkumpul di lobby kemudian berangkat naik bus ke gedung pertemuan. berkumpul di lobby  Itulah pertama kali aku menyaksikan suasana kota Mekkah pada siang hari di luar area hotel dan Masjidil Haram. Disana sini masih banyak re

My Umroh Journey (Part 1)

Bismillahirrahmanirrahim.. Wah akhirnya ada kesempatan juga buat nulis pengalaman umroh kemarin. Sebenernya gak sibuk2 amat sih, cuma entah kenapa tiap akan mulai menulis, rasanya susaaaah banget menemukan kalimat2 yang sesuai. Segudang ide tulisan udah rebutan pingin keluar dari otak, tapi tiap mau mulai selalu ada perasaan takut..cemas.. Takut kalau2 cerita yang ingin disampaikan malah terkesan pamer dan riya. Cemas jika kalimat2 yang aku tulis ada yang malah menyinggung atau membuat yang membaca menjadi tak berkenan..  kalau sudah begitu, maka mood menulis buyar sudah.. suatu saat pas mood udah baik lagi dan mulai semangat nulis..eeeh krucils ku yang malah gak bisa diajak kompromi..  Hehe.. Alhamdulillah akhirnya sekarang ada waktu luang dan mood sedang bagus.. Oh iya pertama2 saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar2nya jika kalimat2 dalam cerita saya ini ada yang tidak berkenan di hati teman2. Sungguh saya tidak bermaksud apa2 selain ingin berbagi cerita d